Menko Perekonomian: Skenario Pemulihan Ekonomi Berlanjut di Tahun 2021

Marwan Azis, telisik indonesia
Selasa, 04 Agustus 2020
0 dilihat
Menko Perekonomian: Skenario Pemulihan Ekonomi Berlanjut di Tahun 2021
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Foto: Ist.

" Di tahun 2021, kebijakan pemerintah juga masih dalam skenario pemulihan ekonomi. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Pemerintah kembali menegaskan skenario pemulihan ekonomi masih akan berlanjut hingga di tahun 2021.

Pasalnya, dampak pandemi COVID-19 diprediksi masih akan dirasakan hingga tahun depan.

“Di tahun 2021, kebijakan pemerintah juga masih dalam skenario pemulihan ekonomi,” kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam pidato kuncinya pada acara Rapat Kerja Nasional BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta, Selasa (4/8/2020).

Dalam paparan yang disampaikan secara daring, Airlangga menjelaskan, tentang siklus terbalik antara pandemi dan mata pencaharian. Jika penyebaran masih tinggi maka ekonomi akan semakin dalam.

“Jika pada saat masalah kesehatan ini tertangani maka ekonomi akan kembali. Maka masyarakat diharapkan mampu melakukan penyesuaian perilaku terhadap COVID-19,” ujar Ketua Umum Partai Golkar ini.

Airlangga menuturkan, pihaknya akan mendorong kebijakan kesehatan dengan prioritas tinggi di tahun 2020 dan 2021.

“Kami harap di tahun 2022 dan 2023 vaksin telah ditemukan, sehingga mereka akan berada pada posisi normal,” imbuhnya.

Bantuan sosial lanjut Airlangga, akan didorong hingga 2021 dan secara bertahap akan mulai dikurangi pada tahun 2022. Selain itu, usaha dan industri padat karya akan terus didorong hingga tahun 2022. 

Baca juga: RUU Cipta Kerja Jadi Solusi Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi COVID-19

Airlangga menyampaikan, pemerintah akan melakukan restrukturisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu, penempatan dana dan penjaminan juga terus dilakukan agar sektor riil dapat bergerak.

“Kami juga akan terus lakukan relaksasi regulasi. Salah satunya adalah dengan transformasi regulasi melalui RUU Cipta Kerja,” tuturnya.

Upaya mendorong UMKM juga telah dilakukan pemerintah dengan penempatan dana di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Bahkan menurut Airlangga, pemerintah telah melakukan perluasan ke sektor korporasi yaitu kredit di atas Rp 10 Miliar hingga Rp 1 Triliun.

Saat ini, dana yang ditempatkan di Himbara berjumlah Rp 30 Triliun. Sementara dana yang sudah disalurkan senilai Rp 43,17 Triliun kepada penerima sebanyak 519.797 debitur.

“Penempatan dana di BPD sendiri totalnya ada 11,5 Triliun Rupiah. Diharapkan ini dapat memutar perekonomian di level masyarakat,” ungkapnya.

Dalam paparannya, Airlangga juga menjelaskan program yang dilakukan untuk menghadapi pandemi COVID-19 adalah menjaga kehidupan dan menjaga mata pencaharian kehidupan. Menurutnya, hal ini adalah tugas dari Komite penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Menjaga kehidupan dilakukan dengan mengatasi atau menekan virus, memperluas testing, karantina dan kapasitas perawatan, mencari obat atau riset, meningkatkan kapasitas sektor kesehatan serta produksi dan distribusi vaksin.

Sementara, menjaga mata pencaharian kehidupan dilakukan dengan mendukung masyarakat dan bisnis yang terdampak, menyiapkan kembali masyarakat agar dapat bekerja secara produktif dan aman, serta menyiapkan kebijakan untuk pemulihan ekonomi nasional.

Reporter: Marwan Azis

Editor: Kardin

Baca Juga