Menristek Luncurkan Mesin Deteksi COVID-19
Marwan Azis, telisik indonesia
Jumat, 17 Juli 2020
0 dilihat
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro meluncurkan mesin deteksi COVID-19 di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Foto: Ist.
" Kami bangga Lembaga Eijkman melakukan terobosan hari ini menggunakan mesin COBAS 6800 System yang dapat menguji 1.000 sampel per hari sehingga meningkatkan kapasitas uji sampel COVID-19 di Indonesia. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, meluncurkan mesin deteksi COVID-19 dengan nama COBAS 6800 Fully-automated Molecular System.
Mesin ini mampu untuk menguji sampel swab dengan kapasitas 1.000 sampel per hari. Mesin tersebut merupakan mesin kedua di Indonesia. Salah satu mesin telah ditempatkan di Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.
Mesin ini akan digunakan untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 menggunakan pendekatan molekuler atau nucleid acid amplification testing (NAAT).
Penambahan mesin COBAS 6800 FMS yang berkapasitas maksimal seribu sampel per hari ini akan mendukung target pengujian sampel hingga 30 ribu sampel per hari.
Peluncuran mesin pendeteksi COVID-19 ini di LBM Eijkman di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Ia berharap mesin ini dapat meningkatkan kapasitas uji sampel COVID-19 di Indonesia.
Baca juga: Tiga Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Sorong
"Kami bangga Lembaga Eijkman melakukan terobosan hari ini menggunakan mesin COBAS 6800 System yang dapat menguji 1.000 sampel per hari sehingga meningkatkan kapasitas uji sampel COVID-19 di Indonesia," ujar Bambang.
Sementara itu, Inspektur Utama BNPB Tetty Saragih menyampaikan, pihaknya memberikan dukungan terhadap keberadaan dan pengadaan mesin deteksi ini.
"Kami sangat bangga dan apresiasi dengan penggunaan kata per 24 jam, tegas, artinya sepanjang hari. Sesuai dengan pola kerja dalam penanggulangan bencana yang memang tujuannya adalah menyelamatkan nyawa manusia," ujar Tetty yang mewakili Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo.
Semangat penanggulangan bencana di LBM Eijkman diharapkan berperan secara signifikan dalam upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 yang dilakukan secara bersama-sama dengan ratusan laboratorium yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menyebut pengoperasian COBAS 6800 System ini semuanya dilakukan secara otomatis dan tidak ada intervensi manusia.
"Tidak ada intervensi manusia ketika proses berjalan sehingga meningkatkan keamanan operator. Fully automatic, artinya terkendali, kualitasnya terjamin dan lebih cepat, itu kenapa itu bisa seribu tes per hari," ujar Amin.
Reporter : Marwan Azis
Editor : Haerani Hambali