Minat Gen Z Buton Selatan pada Tradisi Budaya Kian Mengkhawatirkan

Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Selasa, 04 Februari 2025
0 dilihat
Minat Gen Z Buton Selatan pada Tradisi Budaya Kian Mengkhawatirkan
Tarian sambutan pada ritual adat Bongkahano Taho yang merupakan warisan leluhur di Buton Selatan. Foto: Ali Iskandar Majid/telisik

" Perubahan gaya hidup dan perkembangan teknologi yang pesat mulai berdampak negatif terhadap minat generasi muda di Buton Selatan terhadap warisan budaya "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID – Perubahan gaya hidup dan perkembangan teknologi yang pesat mulai berdampak negatif terhadap minat generasi muda di Buton Selatan terhadap warisan budaya.

Kondisi ini menjadi semakin mengkhawatirkan seiring dengan kian minimnya keterlibatan generasi muda atau Gen Z dalam menjaga dan melestarikan tradisi budaya setempat.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buton Selatan, La Ode Haerudin, mengatakan bahwa kehadiran kecerdasan buatan (artificial intelligence) turut menggeser nilai-nilai kebudayaan di daerah ini.

Menurutnya, saat ini banyak generasi muda yang lebih tertarik pada hal-hal yang serba instan, termasuk dalam aspek kebudayaan. Dia mencontohkan berkurangnya ketertarikan mereka terhadap pagelaran tarian lokal, yang biasanya dilaksanakan oleh orang tua dalam setiap acara ritual adat.

Baca Juga: Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan Hasil Pilkada Kabupaten Wakatobi 2024

“Adanya kecerdasan buatan menggeser nilai kebudayaan di Buton Selatan,” ujar Haerudin kepada telisik.id, Selasa (4/2/2025).

Haerudin mengatakan, banyak generasi muda saat ini lebih memilih transformasi digital, seperti musik virtual daripada instrumen musik tradisional yang biasanya dimainkan secara langsung.

Instrumen musik tradisional, menurut Haerudin, memiliki peran penting dalam mempertahankan tradisi kebudayaan Buton Selatan.

Meski demikian, beberapa tarian tradisional masih dilestarikan, seperti Tari Linda Nggibi yang hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah, dan Tari Fomani dari Siompu yang hanya boleh dipentaskan oleh ahli waris dari pemilik atribut tarian tersebut.

Untuk mengantisipasi terjadinya kepunahan terhadap tradisi budaya, kini telah berdiri tujuh sanggar seni di berbagai daerah di Buton Selatan, seperti di Desa Hendea, Bahari, Jaya Bakti, Sempa-sempa, Busoa, Siompu, dan Batu Atas.

Dinas Kebudayaan Kabupaten Buton Selatan berencana mengadakan event budaya yang melibatkan seluruh lembaga adat untuk memamerkan kekayaan budaya mereka dari setiap wilayah di Buton Selatan.

Haerudin juga menyayangkan menurunnya penggunaan bahasa daerah lokal (Cia-Cia) yang hampir punah.

Faktor penyebabnya, menurut Haerudin, terjadi akibat kebiasaan anak muda yang sering mencampuradukkan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia.

“Bahkan beberapa dari mereka mengalami kesulitan dalam pengucapan bahasa daerah, meskipun mereka bisa memahami arti kata yang didengar,” katanya.

Dinas Kebudayaan Kabupaten Buton Selatan berencana berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan untuk memasukkan bahasa daerah dalam kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah.

“Ke depannya kami akan berkolaborasi dengan OPD terkait untuk pengadaan mata pelajaran mulok (muatan lokal, red) bahasa daerah (Cia-Cia),” tambahnya.

Baca Juga: Rajiun 'Keok' Lagi di Pilkada Muna, Pasangan Bahtera segera Dilantik

Warga Kelurahan Bandar Batauga, Herianto, juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena ini. Ia menilai bahwa generasi muda saat ini berada pada fase krisis minat terhadap tradisi budaya.

Perkembangan media sosial yang semakin digemari oleh kelompok remaja, serta ketergantungan mereka pada kecerdasan buatan yang mempermudah proses kreasi, dianggap sebagai faktor penyebab.

Herianto juga menyoroti penggunaan bahasa daerah yang semakin menurun di kalangan generasi muda, yang dipengaruhi oleh gaya hidup dan tren kekinian yang digandrungi oleh Gen Z di Buton Selatan.

“Generasi muda di sini kami anggap sedang berada pada tahap krisis karena perkembangan media sosial,” ujar Herianto. (B)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga