Minim Fasilitas, MI Fikrul Mustanir Andalkan Swadaya Masyarakat
Evy Septiana Warsito, telisik indonesia
Sabtu, 11 November 2023
0 dilihat
Gedung sekolah MI Fikrul Mustanir, Konawe Selatan, yang minim fasilitas. Foto: Evy Septiana Warsito/ telisik
" Madrasah Ibtidaiyah (MI) Fikrul Mustanir merupakan salah satu madrasah swasta di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Cukup memprihatinkan karena kondisi bangunan dan fasilitasnya yang minim "
KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Madrasah Ibtidaiyah (MI) Fikrul Mustanir merupakan salah satu madrasah swasta di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Cukup memprihatinkan karena kondisi bangunan dan fasilitasnya yang minim.
Berada di gang perkampungan Desa Wonua, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, sekolah tersebut dibangun tahun 2017 silam.
Pantauan Telisik.id, kondisi fisik bangunan sekolah bercat hijau orange tersebut memiliki lantai semen berdebu, toilet semi permanen. Selain itu, ruang sanggar, ruang OSIS dan lapangan olahraga kurang memadai. Jendela banyak yang rusak, tidak ada plafon kelas, dan ruangan kantor guru yang dibangun seadanya secara swadaya.
Baca Juga: Mahasiswa UM Buton Cetak Prestasi Nasional hingga Internasional
Menurut Sumartin, penjaga kantin, fasilitas yang minim di sekolah tersebut terlihat dari bangku-bangku kelas yang kurang memadai, jendela rusak, ruang kelas 2,3,4 yang sebagian bangunannya masih menggunakan dinding papan, serta masalah air yang masih menumpang milik warga.
Di sekolah tersebut sangat minim bantuan dari pemerintah, dimana dana bantuan selama ini hanya berasal dari masyarakat setempat. Pembangunan bertahap yang selama ini dilakukan, berasal dari uang Komite Siswa, dan uang pribadi milik kepala sekolah yang antusias ingin membangun sekolah tersebut.
Sumartin sangat menyayangkan sekolah tersebut masih kurang apresiasi dari pemerintah, dan hanya mengandalkan gotong royong masyarakat sekitar guna menunjang sarana dan prasarananya.
Diketahui, penyelenggaraan pendidikan umumnya dilakukan masyarakat, dan digerakkan oleh yayasan. Dalam hal tersebut, yayasan mempunyai peran penting, namun sayangnya secara Ekonomi, yayasan kurang menunjang hal tersebut.
Salah seorang guru MI Fikrul Mustanir, Maswan menambahkan, segala upaya telah dilakukan pihak sekolah untuk menemukan donatur. Namun sejauh ini selalu gagal. Pihak sekolah hanya mengharapkan gotong-royong warga sekitar, dan tentunya tetap menerapkan pembelajaran meskipun dengan fasilitas seadanya.
Baca Juga: Rektor IAIN Kendari Perkenalkan Karia dan Boka Mata Uang Adat Muna di Australia
Pihak sekolah hampir setiap tahun membuat usulan bantuan ke dinas terkait, namun nyatanya sampai sekarang belum ada respons, yang ada hanyalah respons dari dermawan saja.
Guna menunjang pendidikan murid, rencananya pihak sekolah ingin melakukan perbaikan pembangunan lantai, plafon, ruang kantor guru karena kondisinya saat ini kurang nyaman. Juga pembangunan aula atau ruang pertemuan bagi anak-anak yang ingin mengembangkan bakat dan minatnya.
Pemerintah diharapkan tidak membedakan antara sekolah swasta dan negeri. Karena keberadaan sekolah swasta bukan berarti mereka benar-benar sudah mampu mengelola sekolah, sehingga seharusnya ada apresiasi atas fakta nyata bahwa warga sekitarlah yang lebih peduli terhadap pendidikan MI Fikrul Mustanir. (B)
Penulis: Evy Septiana Warsito
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS