Momen Anggota DPR RI Rusda Mahmud Tersedu-sedu Bahas Pemekaran Kepulauan Buton

Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 17 Juli 2025
0 dilihat
Momen Anggota DPR RI Rusda Mahmud Tersedu-sedu Bahas Pemekaran Kepulauan Buton
Anggota Komisi II DPR RI Rusda Mahmud (kanan) dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua ( kiri) saat diwawancarai awak media, Kamis (17/7/2025). Foto: Erni Yanti/Telisik

" Suasana haru menyelimuti kunjungan kerja Anggota Komisi II DPR RI, Rusda Mahmud, di Sulawesi Tenggara "

KENDARI, TELISIK.ID - Suasana haru menyelimuti kunjungan kerja Anggota Komisi II DPR RI, Rusda Mahmud, di Sulawesi Tenggara.

Dalam sesi wawancara bersama awak media, Rusda tak kuasa menyembunyikan kesedihan dan terlihat tersedu-sedu saat membahas perjuangan panjang pemekaran wilayah Kepulauan Buton (Kepton).

Didampingi oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua, Rusda Mahmud mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambannya realisasi pemekaran Kepton, yang menurutnya memiliki landasan sejarah kuat.

Baca Juga: Siswa SD Negeri 97 Kendari Dibekali Pengenalan Budaya Sekolah yang Ramah dan Antikekerasan

“Buton itu dulu kerajaan besar di Sulawesi Tenggara, setara dengan negara. Di Indonesia, terbentuknya juga dari kerajaan-kerajaan seperti ini. Masa sih tidak ada penghargaan dari negara republik kepada Buton?" kritik Rusda, Kamis (17/7/2025).

Menurut Rusda, perjuangan untuk memekarkan Kepton bukan hal baru. Proses ini telah lama diperjuangkan oleh masyarakat dan tokoh-tokoh daerah, namun belum membuahkan hasil karena terganjal kebijakan moratorium pemekaran daerah.

"Sedih saya, sudah lama kita perjuangkan," kata Rusda sambil dengan nada bergetar tersedu-sedu menghentikan penjelasannya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua, menjelaskan bahwa saat ini terdapat dua Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang masih menjadi ganjalan utama, yakni terkait desain wilayah dan batas-batas administratif antardaerah.

“Menurut Mendagri, ini sudah dibahas. Artinya pintunya sudah terbuka, tapi baru sekadar pintu moratorium. Secara hukum, realisasi pemekaran belum terbuka sepenuhnya,” jelas Hugua.

Baca Juga: Pendaftaran Awal Amazing Sultra Run 2025 Dibuka, Kuota Terbatas dengan Total Hadiah Rp 250 Juta

Ia menambahkan bahwa kesedihan Rusda mencerminkan kegelisahan banyak pihak di daerah yang telah lama memperjuangkan pemekaran.

Rusda dan Hugua berharap, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, ada terobosan politik untuk membuka kembali kran pemekaran wilayah.

“Ada beberapa daerah yang memang harus dimekarkan karena alasan rentang kendali pemerintahan dan juga faktor historis. Kepton salah satunya,” pungkas Hugua. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga