17 Developer dan RS di Kota Kendari Diduga Tak Patuhi Pengelolaan Lingkungan

Erni Yanti, telisik indonesia
Senin, 03 Juni 2024
0 dilihat
17 Developer dan RS di Kota Kendari Diduga Tak Patuhi Pengelolaan Lingkungan
Celebes Convention saat konferensi pers terkait kegiatan yang bakal digelar di Hari Lingkungan Hidup. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Sebanyak 17 developer, rumah sakit, hotel hingga perusahaan di Kota Kendari diduga tidak mematuhi pengelolaan lingkungan hidup "

KENDARI, TELISIK.ID - Sebanyak 17 developer, rumah sakit, hotel hingga perusahaan di Kota Kendari diduga tidak mematuhi pengelolaan lingkungan hidup.

Hal ini diungkapkan Ketua Umum Celebes Convention, Nugiana. Dia mengatakan, melalui advokasi dan riset terkait kerusakan lingkungan akibat pertambangan maupun perkebunan di Sulawesi Tenggara, pihaknya menemukan beberapa lembaga tak mematuhi ketentuan pengelolaan lingkungan.

Pihaknya bakal memberikan penghargaan kepada lembaga yang mematuhi pengelolaan lingkungan dan mengevaluasi yang tidak mematuhi pengelolaan lingkungan.

"Kami akan melakukan kegiatan Parade Bumi, Rabu (5/5/2024). Dalam kegiatan tersebut kami akan membacakan nominasi perusahaan developer, hotel, dan rumah sakit, yang tertib dalam pengelolaan lingkungan sesuai dengan dokumen dan fakta lapangan yang kami miliki," kata Nugiana, Minggu (2/5/2024).

Kegiatan Parade Bumi itu akan digelar bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup sehingga menurutnya, ini menjadi momen yang tepat membahas soal pengelolaan lingkungan.

Baca Juga: Aksi Damai Gerakan Nurani Mahasiswa Sulawesi Tenggara, Tuntut RSUD Kota Kendari Perbaiki Sistem Pelayanan

"Celebes Cencervation Center ke depan akan terus bergerak mengedukasi masyarakat serta melakukan advokasi atau pun riset terkait kerusakan lingkungan akibat pertambangan dan perkebunan yang ada di Sulawesi Tenggara," kata Nugiana.

Ia juga menyampaikan beberapa permasalahan terkait lingkungan yang terjadi di Sulawesi Tenggara seperti di Konawe Utara yang mengalami banjir, diduga akibat kerusakan lingkungan karena aktivitas pertambangan.

Selain itu ada lahan pertanian milik warga di Konawe Selatan yang terendam air akibat perkebunan kelapa sawit sehingga masyarakat gagal panen serta adanya pengerukan di dekat sumber air bersih milik warga setempat.

Tak hanya itu, kata Nugiana, terkait banjir di Kota Kendari yang akan menjadi konsennya ke depan, banyaknya pembangunan perumahan serta tidak berfungsinya irigasi dengan baik, bahkan dampak pertambangan yang sangat jelas seperti masyarakat di Kabupaten Konawe Kepulauan yang tidak menikmati haknya dalam mendapatkan air bersih.

Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Parade Bumi La Ode Arwan mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan guna memberi edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan demi kelestarian alam dan kesehatan umat manusia.

Baca Juga: Koridor RSUD Kendari Minim Penerangan dan Bangku Pembesuk

"Adapun item kegiatan Parade Bumi, salah satunya kami akan membeberkan nominasi perusahaan developer, hotel, dan rumah sakit yang tertib dalam pengelolaan lingkungan," kata Arwan.

Ia juga menyampaikan, kegiatan Parade Bumi disupport oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 pada tanggal 5 Juni 2024.

"Kegiatan ini kami laksanakan guna memberi edukasi ke masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan demi kelestarian alam dan kesehatan umat manusia," ungkap Arwan. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga