Mosi Tidak Percaya, 42 Cabor se-Sultra Segera Gelar Musdalub Ganti Ketua Koni Alfian Taufan Putra
Kardin, telisik indonesia
Kamis, 22 Mei 2025
0 dilihat
Ketua FOPI Sultra, La Sawali (tengah) bersama pengurus KONI Sultra saat konfrensi pers. Foto: Kardin/Telisik.
" Gelombang ketidakpuasan terhadap kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tenggara (Sultra) kian membesar dan mendapat desakan dari para pengurus cabang (Cabor) di Sultra "

KENDARI, TELISIK.ID - Gelombang ketidakpuasan terhadap kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tenggara (Sultra) kian membesar dan mendapat desakan dari para pengurus cabang (Cabor) di Sultra.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Sultra, La Sawali didampingi Ketua Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Sultra, Risal dan Sekretaris Umum Akuatik Sultra, Zulfikar saat konfernsi pers di Kota Kendari, Kamis (22/5/2025).
Ketua Pengprov FOPI Sultra, La Sawali mengatakan, sebelumnya puluhan pengurus daerah cabor mendapat undangan untuk menghadiri rapat di Koni Sultra yang ditandatangani langsung Alfian Taufan Putra sebagai ketua. Namun dalam rapat tersebut hanya beberapa cabor yang hadir
"Kita sangat bersyukur, mendapat undangan dari Koni Sultra dan berkesempatan langsung melakukan pertemuan dengan Ketua Koni untuk menyampaikan berbagai keluhan, termasuk arahan dari Koni Pusat," kata La Sawali, Kamis (22/5/2025).
Baca Juga: Jaga Dapur Tetap Ngebul, Driver Online Kendari Pilih Bertahan Ketimbang Demo
Meski demikian, La Sawali sangat menyayangkan ketidakhadiran Ketua Koni Sultra, Alfian Taufan Putra, padahal sudah mengundang untuk rapat yang dihadiri puluhan pengurus cabor yang ada di Sultra.
"Artinya beliau ini tidak menghargai kita, dia yang mengundang kami. Betul-betul Ketua Koni ini tidak menghargai anggotanya dan mengabaikan intruksi dari KONI Pusat," jelasnya.
Lanjut dia, sebanyak 42 cabor dan Koni kabupaten/kota se-Sultra secara terbuka menyuarakan mosi tidak percaya kepada Ketua KONI Sultra, Alfian Taufan Putra dan jajarannya.
Desakan itu didasarkan pada kinerja yang dinilai buruk, tidak transparan, serta minim koordinasi dalam mempersiapkan kontingen Sultra menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang.
Kemudian, ia mengungkapkan bahwa selama dua tahun terakhir, tidak ada rapat kerja KONI Sultra, padahal agenda tersebut merupakan kewajiban organisasi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KONI.
"Sejak kepengurusan yang baru ini berjalan, tidak ada satu pun rapat kerja yang dilaksanakan. Padahal itu adalah forum strategis untuk menyusun program dan menyamakan persepsi antar cabor menjelang PON," bebernya.
Lebih jauh, ia menyoroti persoalan transparansi anggaran, termasuk tidak adanya kejelasan soal dana pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV yang digelar di Kota Baubau dan Kabupaten Buton pada 2022 lalu. Menurutnya, sejumlah cabor hingga kini tidak mengetahui rincian pertanggung jawaban anggaran kegiatan tersebut.
"Kami hanya mendengar bahwa anggaran Porprov sudah dicairkan, tapi kami tidak pernah tahu berapa besarannya dan digunakan untuk apa saja. Ini tidak sehat bagi organisasi besar seperti KONI," tegasnya.
Baca Juga: Pegang Tongkat Komando Kapolda Sultra, Segini Harta Kekayaan Didik Agung Widjanarko dan Isi Garasinya
Akibat kondisi tersebut, sejumlah pengurus cabor menyatakan telah mengajukan permintaan ke KONI Pusat untuk segera menggelar Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musdalub) sebagai langkah penyelamatan organisasi.
"Permintaan Musdalub ini bukan inisiatif perorangan, tapi suara kolektif dari 42 cabor. Ini juga sudah dikomunikasikan ke KONI Pusat yang pada prinsipnya memberikan lampu hijau agar segera digelar," jelas Ketua Pengprov Porserosi Sultra, Risal.
Risal menambahkan, Musdalub dijadwalkan akan digelar dalam waktu dekat, menunggu proses verifikasi administrasi dan pemenuhan syarat formal dari KONI Pusat. Jika proses berjalan lancar, maka Sultra akan segera memiliki kepengurusan KONI yang baru, yang diharapkan mampu menyatukan kekuatan dan mempercepat persiapan menuju PON XXI.
"PON tinggal beberapa bulan lagi. Kalau KONI dibiarkan terus begini, kita tidak hanya kehilangan prestasi, tapi juga kehilangan kepercayaan dari para atlet dan masyarakat," tandasnya. (B)
Penulis: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS