Mualaf: Dipisahkan dengan Anak Hingga Memilih Islam

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Minggu, 02 April 2023
0 dilihat
Mualaf: Dipisahkan dengan Anak Hingga Memilih Islam
Iluh Dewi Antini, wanita asal Kota Kendari yang memutuskan masuk Islam setelah perjuangkan anak-anaknya. Foto: Ist.

" Sebuah kisah inspiratif penggerak ketakwaan menuju Allah SWT datang dari seorang wanita asal Kota Kendari. Ia menceritakan bagaimana perjalanan hidupnya hingga bertemu hidayah dan memeluk Islam "

KENDARI, TELISIK.ID - Sebuah kisah inspiratif penggerak ketakwaan menuju Allah SWT datang dari seorang wanita asal Kota Kendari. Ia menceritakan bagaimana perjalanan hidupnya hingga bertemu hidayah dan memeluk Islam.

Kisah muslimah yang biasa disapa Dewi ini dimulai sejak 2019, saat sang suami meninggal dunia dan ia memulai hidup sebagai seorang janda dengan dua orang anak hasil pernikahannya.

Keterpurukannya ditambah saat keluarga almarhum suaminya tak pertemukan Dewi dengan dua buah hatinya, saat itu mereka beralasan adat agama ia sebelumnya yang mengatur anak harus ikut keluarga pihak ayah jika sang ayah meninggal.

Berbulan-bulan Dewi perjuangkan untuk setidaknya melihat wajah darah dagingnya sendiri, konsultasi dengan tokoh agamanya hingga agama lain pun rasanya tak memberi jawaban.

Baca Juga: Tertarik Pada Islam Puluhan Tahun, Pastor Katolik Hilarion Heagy Putuskan Mualaf

"Adat tak membantu kesusahan saya waktu itu," tegasnya.

Padahal secara hukum nasional, anaknya masih di bawah umur dan mereka berhak hidup bersama ibu kandungnya sendiri.

Terlebih yang Dewi permasalahkan, sang anak menurutnya tak diurus dengan baik oleh pihak keluarga mantan suaminya, bahkan si sulung diberi putus sekolah. Padahal setiap bulan ia rutin memberi uang hasil kerja kerasnya sebagai asisten rumah tangga untuk keperluan sang anak.

Nekat Bawa Anak

Hingga di tahun 2020, Dewi nekat membawa anak-anaknya untuk tinggal bersamanya di Kota Kendari. Setelahnya pun, ia tetap tak bisa hidup tenang dengan tekanan dan teror yang selalu datang dari pihak keluarga mantan suami.

"Saya ditekan kalau nanti anak saya mati tidak akan diurus oleh adat," lanjutnya.

Berselang dua tahun, di akhir 2022 majikan Dewi yang beragama Islam melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci, Dewi pun minta namanya turut disebut dan didoakan oleh bosnya.

Hidayah Lewat Mimpi

Sesaat setelah didoakan, Allah SWT memberi hidayah-Nya kepada Dewi melalui mimpi.

Ia bercerita dalam mimpi tersebut, Dewi berada di dua desa dengan adat yang kental dari agama sebelumnya. Di dalamnya iblis menyembunyikan kedua anaknya.

Satu-satunya suara yang ia dengar di mimpi tersebut adalah suara azan, tanpa sadar Dewi pun mengikuti lantunannya. Sesaat setelah ia mengikuti lafadz takbir dalam lantunan azan, anak sulungnya pun keluar dari desa tersebut dengan tanpa busana.

Ia mengajak si sulung untuk ikut serta mengucap takbir agar adiknya dapat keluar dan pergi dari tempat itu. Tak lama anak bungsunya juga ikut keluar dan mereka bertiga terbang, menginjak tempat-tempat ibadah di dalam desa tersebut.

Dewi dan kedua anaknya dikejar oleh iblis yang tadi menjaga desa tersebut. Ia menggambarkan sosok iblis tersebut berwarna merah dan hitam. Sambil terus mengucapkan takbir, awan yang semula hitam berubah menjadi cahaya terang benderang yang menarik mereka dari kejaran iblis tersebut.

Bangun dari mimpi, Dewi sadar itu merupakan pertanda Allah telah memberi hidayah-Nya. Ia bertekad untuk memeluk Islam dan menceritakan mimpi dan niatnya kepada putra sulungnya.

Tak disangka, di malam yang sama si sulung juga mendapat mimpi. Ia bermimpi bertemu almarhum ayahnya, saat itu sang ayah berpesan untuk ikuti apa saja yang diputuskan sang ibu.

Resmi Memeluk Islam

Hingga di 16 Desember 2022, Dewi dan kedua anaknya mantap mengucap kalimat syahadat di Masjid Agung Alkautsar Kendari.

Dewi bercerita suasana harunya saat ia resmi menjadi seorang muslimah, ia menangis bangga dan bersyukur dengan jalan yang ia pilih.

Saat pertama kali melakukan ibadah salat, putra bungsunya yang masih duduk di kelas 2 SD bahkan menangis dan memeluknya tanpa alasan. Entah perasaan tenang seperti apa yang anak sekecil itu rasakan hingga mengeluarkan air mata.

Dewi mengatakan, keluarganya dan keluarga almarhum suaminya tentu tak senang dengan keputusannya, karena begitu cepat memutuskan pindah agama tanpa diskusi lebih dulu.

Padahal menurutnya Islam adalah sebuah agama yang ia yakini dan putuskan secara pribadi, tanpa harus berdiskusi dengan siapapun.

Baca Juga: Mualaf: Sakit Hati Berbuah Manis Keislaman

"Saya memang membuang agama saya yang dulu, tapi saya tidak pernah membuang keluarga, saudara dan teman dekat saya," tegasnya.

Saat ini Dewi rajin mempelajari Islam secara mandiri dari kajian-kajian di Youtube. Ia bahkan meminta kepada Allah SWT agar lancar hafal bacaan salat kurang dari sebulan.

Dewi bercerita sudah tiga tahun lalu ia jatuh cinta dengan Islam dan mengagumi sosok Nabi Muhammad lewat kajian-kajian di Youtube yang sering ditontonnya.

Dewi berharap keluarganya juga mendapat hidayah untuk memeluk Islam. Ia ingin sekali mereka ikut merasakan kenikmatan yang saat ini dirasakannya sebagai seorang muslim. (A)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga