Mutasi Pejabat Muna Barat Sesuai Aturan, Satu Salah Bukan Berarti Salah Semua

Sunaryo, telisik indonesia
Jumat, 12 Agustus 2022
0 dilihat
Mutasi Pejabat Muna Barat Sesuai Aturan, Satu Salah Bukan Berarti Salah Semua
Pj Bupati Muna Barat, Bahri saat melantik pejabat eselon III dan IV beberapa waktu lalu. Foto: Sunaryo/Telisik

" Mutasi dan rotasi pejabat eselon III dan IV yang dilakukan Pj Bupati Muna Barat, Bahri sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku "

MUBAR, TELISIK.ID - Mutasi dan rotasi pejabat eselon III dan IV yang dilakukan Pj Bupati Muna Barat, Bahri sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Bahri menata ulang 196 pejabat itu berdasarkan persetujuan dari Dirjen Otonom Daerah (Otda) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi.

"Dimana amburadulnya? Justru, saya memperbaiki data pejabat yang amburadul. Alhamdulillah, saat ini data birokrasi kita sudah membaik," kata Bahri, Jumat (12/8/2022).

Menurut Bahri, bila dalam mutasi dan rotasi ada kesalahan serta kekeliruan, itu hal biasa dan tak perlu terlalu dibesar-besarkan. Apalagi, hanya satu orang, lantas disebut amburadul.

"Cara pengambilan sampelnya hanya satu orang yang salah, bukan berarti salah semua," tegasnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Muna Barat, Muhamad Fajar Fariki menegaskan, sangat tidak representatif menyatakan kebijakan mutasi dan rotasi amburadul hanya karena satu orang yang salah.

Setahunya, ibarat dalam penelitian untuk mengukur validasi dan akurasi, pengambilan sampel harus 10 persen dari jumlah populasi. Toh, bila hanya satu orang, menjadi sangat tidak rasional.

"Kalau hanya satu orang, bisa jadi human eror kecil dan hal biasa dalam kebijakan. Janganlah terlalu dibuat bombastis," terangnya.

Baca Juga: Semarakkan HUT ke-77 RI, Pemda Konawe Gelar Pertandingan Tenis Meja

Mantan Kabag Humas Pemkab Muna itu menganalogikan sapu lidi dalam satu ikatan, bila ada satu yang patah atau rusak, namanya tetap sapu. Sama dengan mutasi dan rotasi pejabat itu, hanya karena satu orang, tidak akan mungkin bermasalah secara keseluruhan.

"Kita sebagai birokrasi harus bijak memaknai itu. Pj bupati paham aturan, jangan terlalu tendensius dalam memaknai sesuatu yang belum pasti benar," terangnya.

Fajar berharap birokrasi yang belum move on agar segera menyesuaikan dengan keadaan. Pj bupati pastinya akan memakai ASN yang berkinerja baik untuk memajukan daerah serta memiliki loyalitas tinggi.

Sementara itu, Ketua Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Muna Barat, La Ode Agus mengapresiasi langkaj Pj bupati yang telah melakukan rotasi dan mutasi terhadap 196 pejabat.

Menurutnya, langkah Pj bupati itu sebagai bentuk komitmen untuk membenahi struktur birokrasi yang selama ini amburadul.

"Komitmen Pj bupati dengan tidak menonjobkan pejabat patut kita apresiasi. Karena ini merupakan langkah positif agar berjalannya sistem birokrasi yang terstruktur dan maksimal," katanya.

Sepanjang sepengetahuan Sekretaris DPD II Golkar Muna Barat itu, mutasi dan rotasi yang dilakukan Pj bupati berjalan sesuai dengan mekanisme. Mutasi dan rotasi dilakukan dalam waktu yang cukup lama dikarenakan, Pj bupati tidak mau salah dalam mengambil keputusan.

Baca Juga: Dilantik, Ketua DPRD Muna Janji Jadikan Dewan Tempat Aspirasi Rakyat

"Sejatinya langkah Pj bupati harus diapresiasi. Karena, tidak ada pejabat yang dinonjob. Semuanya ditempatkan pada tempat yang proporsional," ungkapnya.

Agus juga heran, akibat satu orang yang salah lantas menjustifikasi Pj bupati tidak profesional dalam melakukan mutasi dan rotasi. Persoalan satu jabatan dua orang diposisi yang sama, menurutnya bukanlah hal yang fatal, karena itu biasa terjadi akibat human eror. Tentunya, Pj bupati pula tidak akan tinggal diam melihat kondisi itu

"Percayalah yang dilakukan oleh Pj bupati demi Muna Barat yang lebih baik," timpalnya.

Agus yang juga merupakan bagian dari pejuang mekarnya Muna Barat heran, mengapa nanti mutasi dan rotasi dilakukan Pj bupati baru dipolemikan. Padahal, bila kembali pada mutasi yang dilakukan pemerintahan sebelumnya, justru banyak masalah, namun didiamkan saja. (A)

Penulis: Sunaryo

Editor: Kardin

Baca Juga