Pabrik Pengolahan Limbah B3 Tak Kunjung Dibangun, Kerja Gubernur Khofifah Kurang Greget
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Selasa, 24 November 2020
0 dilihat
Anggota DPRD Jatim, Samsu Arifin. Foto: Try Wahyudi Ari Setyawan/Telisik
" Dari DLH-nya sudah siap semua, sekarang tinggal JGU sebagai pelaksana yang sampai saat ini belum menunjukkan kerja nyatanya. "
SURABAYA, TELISIK.ID - Tak kunjung direalisasikannya pembangunan pabrik pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Jatim, membuat dewan Jatim gusar.
Pasalnya sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan dimulainya pembangunan. Padahal tahun 2020, pabrik tersebut diharapkan sudah mulai dibangun.
Menurut anggota Komisi D DPRD Jatim, Samsul Arifin, sampai saat ini, JGU selaku BUMD yang mendapat mandat untuk mengurus pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 terlalu berlarut-larut dalam menyelesaikan proses pembangunannya.
“Tahun 2020 awal JGU sudah presentasi di depan Komisi D DPRD Jatim bahwa bulan Maret sudah ada action untuk mulai pembangunannya. Tapi sampai saat ini belum ada actionnya. Kami pertanyakan keseriusannya. Padahal mereka bilang tak ada kendala untuk prosesnya,” ungkapnya saat ditemui di Surabaya, Selasa (24/11/2020).
Dibeberkan oleh politisi asal PKB ini, pihaknya kecewa atas kinerja JGU karena lamban dalam realisasi pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 Jatim.
Baca juga: Warga Marobo Tak Ada yang Bermental Penjudi
“Dari DLH-nya sudah siap semua, sekarang tinggal JGU sebagai pelaksana yang sampai saat ini belum menunjukkan kerja nyatanya,” jelasnya.
Padahal, lanjut Samsul Arifin, jika pabrik tersebut benar-benar berdiri, bisa mendatangkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang luar biasa bagi Jatim.
“Waktu kami kunjungan ke Bali, Pemprov Bali sudah menyatakan kesiapannya untuk mensupport mengelola limbah B3-nya ke Jatim. Begitu juga Jateng. Tak perlu jauh-jauh ke Cileungsi,” jelasnya.
Samsul Arifin menilai kesiapan Gubernur Khofifah selaku penanggungjawab dari pendirian pabrik pengolahan B3 tersebut kurang greget.
“Ada apa kok gubernur kurang greget. Mampu apa tidak membangunnya. Hal inilah yang membuat kami mempertanyakan,” tandasnya. (B)
Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Haerani Hambali