Penjual Pisang Keliling Ini Berhasil Kuliahkan Anak hingga Sarjana
Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 14 Maret 2024
0 dilihat
Musali (60) menjual pisang keliling hingga bisa kuliahkan anak sampai sarjana. Foto: Erni Yanti/Telisik
" Seorang kakek bernama Musali (60) menjadi tulang punggung keluarga sebagai penjual pisang keliling, hinggga bisa kuliahkan anak sampai sarjana "
KENDARI, TELISIK.ID - Seorang kakek bernama Musali (60) menjadi tulang punggung keluarga sebagai penjual pisang keliling, hinggga bisa kuliahkan anak sampai sarjana.
Beberapa tahun terakhir ini, Musali menjalani pekerjaannya sebagai penjual pisang keliling dengan gerobak arco merah yang selalu didorongnya.
Sebenarnya, Musali menjual pisang bersama istrinya di Pasar Anduonohu, namun karena keuntungan sedikit ia memutuskan untuk menjual keliling menggunakan gerobak arco.
Ia begitu menikmati dan mensyukuri apa yang dilakukan saat ini, meski hanya menjadi penjual pisang keliling namun ia begitu bangga karena bisa menyekolahkan anaknya hingga sarjana.
Dua orang anaknya telah disekolahkan hingga sarjana, dimana satu orang telah lulus bagian Kesehatan dan yang satunya sedang kuliah bagian Sastra di Universitas Halu Oleo Kendari.
Baca Juga: Kakek 65 Tahun di Kendari, Hidupi Keluarga jadi Penjual Bensin
Anak-anak Musali, selalu mensupport tanpa merasa malu dengan pekerjaan yang dijalani orang tuanya.
"Iya saya menjual pisang keliling sudah lama, biasanya pakai motor juga tapi motor sedang rusak belum ada dana mau perbaiki, jadi saya dorong gerobak dengan jalan kaki saja, sambil olahraga juga, yang penting masih sehat-sehat," ucapnya sambil tersenyum.
Saat tim Telisik.id menemui Musali sedang di pinggir jalan, terlihat ia kecapean dari raut wajahnya. Saat itu, ia sedang tertidur di pangkuan lututnya sendiri.
Ia begitu terkaget ketika suara seorang pembeli memaggil, dan segera terbangun lalu menawarkan dagangan pisannya. Dengan senyum ramah di raut wajahnya, Musali melayani pembeli.
Setelah melayani pembeli, tim Telisik.id mengajaknya ngobrol, Musali lalu menceritakan kesehariannya dan kehidupan yang dijalaninya.
Musali tinggal di Kota Lama Kendari, namun setiap pagi hingga malam ia harus berjualan pisang keliling, sedangkan istrinya di pasar juga menjual pisang.
Biasanya, pisang-pisang yang dijualnya dibeli di Pasar Baruga Kendari atau dibawakan oleh orang yang menjadi langganannya.
Saat ini kata Musali, harga-harga lumayan mahal sehingga mau tidak mau harus mengikuti harga pasar agar ia tidak merugi.
Baca Juga: Cerita Pedagang Siomay, Jualan Keliling Kampung Demi Rupiah
Meski dengan pendapatan yang sedikit dan tak menentu, ia tetap menjalani dengan penuh syukur dan sabar.
Salah seorang pembeli, Rina mengaku haru melihat perjuangan Musali. Apalagi saat itu, ia melihat Musali tertidur capek. Ia merasa tidak enak membangunkan namun pasti ia sedang menunggu pembeli.
"Tadi saya beli padahal saya lihat sementara dia tidur mungkin kecapean dan lagi puasa juga. Tapi saat saya panggil pak dia terbangun, dengan sigap dan ramah dia suruh pilih-pilih pisanya, pisang yang dijual juga murah," kata Rina.
Sementara itu, pembeli lainnya, Andrian juga mengaku prihatin dengan Musali, mengingat ia berpuasa namun harus berkeliling jualan pisang demi pundi-pundi rupiah.
"Ya, begitulah orang mencari rezeki, hujan badai tetap dijalani, apalagi ada anak istri yang harus diingat," ucap Andrian. (A)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS