Pasar Sentral Wua-Wua Sepi, Ini Tanggapan Wali Kota Kendari
Apriliana Suriyanti, telisik indonesia
Selasa, 18 Januari 2022
0 dilihat
Kondisi Pasar Sentral Wua-Wua Kota Kendari, yang terlihat sepi pembeli. Foto: Apriliana Suriyanti/Telisik
" Sejumlah pedagang di Pasar Sentral Wua-Wua keluhkan lenggangnya pembeli di lapak jualan milik mereka "
KENDARI, TELISIK.ID - Sejumlah pedagang di Pasar Sentral Wua-Wua keluhkan lenggangnya pembeli di lapak jualan milik mereka.
Salah seorang pedagang, berinisial AR (59) menganggap, Pasar Sentral Wua-Wua atau yang lebih dikenal dengan pasar baru ini kurang mendapat perhatian pemerintah setempat.
"Saya menjual di sini sudah hampir 4 tahun, di sini sepi, ada pembeli syukur Alhamdulillah, kalau tidak ada ya pulang," ucapnya, Selasa (18/1/2022).
Pedagang lain, inisial BS (42) juga ikut menimpali, jika asal muasal sepinya pasar baru merupakan akibat dari maraknya pasar ilegal di Kota Kendari.
"Setengah mati dek, katanya pasar ilegal mau disingkirkan, tapi yang kita lihat pemerintah dan dewan tidak berkeras," katanya.
Baca Juga: Warung Makan Depan Rumah Nur Alam Nyaris Ludes Terbakar
Meski miliki kios di dalam pasar, lanjut BS, namun untuk menyambung hidup ia terpaksa membuka lapak darurat di halaman pasar baru.
Sementara itu, Udeng yang memilih untuk berjualan di dalam pasar, juga memberikan komentar.
"Kenapa saya tetap bertahan, karena tidak punya tempat pelarian lagi, sudah membayar juga dan masih ada beberapa tahun lagi untuk berjualan di sini," ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, pemerintah hingga saat ini masih terus berupaya menangani permasalahan yang dihadapi oleh para pedagang di sana.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir dengan Omicron, Pemkot Siapkan Langkah Pencegahan
"Perihal pasar baru, ini bukan masalah yang sederhana, sudah sering kami fasilitasi untuk pertemuan, namun memang kita butuh langkah-langkah yang lebih persuasif, karena ini bukan hanya menyangkut pada teknisnya tapi juga pada hal lain," ucapnya.
Hal lain itu, adalah pola kebiasaan baru masyarakat yang saat ini tidak lagi mengandalkan pasar secara penuh, namun juga memenuhi kebutuhannya melalui online.
"Melihat kebiasaan baru masyarakat itu kemudian harus disiasati dengan baik, kami sampai saat ini masih terus membangun komunikasi dengan mereka," ujarnya. (A)
Reporter: Apriliana Suriyanti
Editor: Kardin