Pasien COVID-19 Terus Berjatuhan, Pesta Tak Ada Hentinya
Sunaryo, telisik indonesia
Senin, 02 Agustus 2021
0 dilihat
Pasien COVID-19 dimakamkan dan suasana pesta hajatan. Foto: Sunaryo/Telisik
" Pemberlakuan prokes yang tertera di sampul undangan hanya sebagai syarat saja "
MUNA, TELISIK.ID - Kasus COVID-19 di Kabupaten Muna makin menggila. Pasien terkonfirmasi positif yang menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit (RS) Raha terus berjatuhan. Setiap hari, ada saja pasien yang meninggal dunia.
Pemberlakuan Pembatasan Kegaiatan Masyarakat (PPKM) level 3 seakan tak berguna. Protokol kesehatan (prokes) masih terus diabaikan. Bahkan, parahnya lagi, meski banyak pasien terpapar dan meninggal, pesta hajatan tak ada hentinya.
Pemberlakuan prokes yang tertera di sampul undangan hanya sebagai syarat saja. Namun kenyataannya, di dalam bangsal (tenda), terjadi kerumunan dan masih banyak tamu yang tidak menggunakan masker.
Ketua Pelaksana Satgas COVID-19 Muna, Dahlan Kalega mengaku, kasus COVID-19 terus meningkat akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi prokes. Tim Satgas sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menekan penyebaran virus mematikan itu melalui operasi yustisi.
"Kita terus bekerja melakukan operasi di tempat-tempat fasilitas umum," kata Dahlan, Senin (2/8/2021).
Pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muna itu menerangkan, terkait banyaknya pesta hajatan yang menimbulkan kerumunan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah tegas. Mulai saat ini, masyarakat dilarang membuat pesta hajatan dengan menggunakan tenda dan menerima tamu undangan.
Baca Juga: Mahasiswa Papua di Kendari Demo, Tolak Penganiayaan di Merauke
Baca Juga: Pemda Butur Gelar Rapat Persiapan Paskibraka Upacara HUT ke-76 RI
"Kalau akad nikah saja silakan, tapi dengam jumlah orang yang terbatas. Untuk menggelar pesta, tidak boleh lagi," terangnya.
Satgas dan tenaga kesehatan (Nakes) saat ini sudah kewalahan menghadapi pasien yang terpapar dan meninggal dunia. Untuk pasien yang meninggal dunia, setiap hari ada. Jenazah-jenazah pasien itu, kemudian dimakamkan secara prokes.
"Tiga hari berturut-turut ada saja jenazah yang kami makamkan sesuai prokes," sebutnya. (C)
Reporter: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali