Pastikan Investor Dapat Kemudahan, Bahlil Lahadalia Tinjau Aspal Buton

Deni Djohan, telisik indonesia
Senin, 01 Maret 2021
0 dilihat
Pastikan Investor Dapat Kemudahan, Bahlil Lahadalia Tinjau Aspal Buton
Kunjungan Bahlil Lahadalia di KBB didampingi Gubernur Ali Mazi, Bupati Buton dan Wali Kota Baubau. Foto: Deni Djohan/Telisik

" PT Kartika Prima Abadi membangun satu pabrik aspal Buton yang berkualitas internasional, yang kualitasnya sama dengan produk Pertamina. "

BUTON, TELISIK.ID - Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM-RI), Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan kerja di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Bahlil Lahadalia didampingi Gubernur Sultra Ali Mazi, meninjau langsung lokasi pertambangan aspal di Buton, Minggu (28/02/2021).

Kedatangan Bahlil di negeri Khalifatul Khamis, selain meninjau lokasi tambang, juga menyerahkan SK tax holiday kepada perusahaan aspal, PT Kartika Prima Abadi di Desa Suandala, Kecamatan Lasalimu.

Bahlil menjelaskan, Tujuan kunjungannya kali ini untuk memastikan proses investasi yang ada di daerah-daerah bisa berjalan. Apalagi terkait dengan industri yang melahirkan nilai tambah ekonomi untuk mewujudkan visi besar Presiden terkait dengan transformasi ekonomi.

Baca juga: Ketua Wahdah Islamiyah Muna Sebut Radikalisme Musuh Bersama

Di Pulau Buton, lanjutnya, terdapat sumber daya alam yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Namanya aspal Buton. Namun harus diakui jika pengelolaannya belum dilakukan secara baik.

"PT Kartika Prima Abadi membangun satu pabrik aspal Buton yang berkualitas internasional, yang kualitasnya sama dengan produk Pertamina," ungkap Bahlil saat konferensi pers di ruang rapat kantor PT Kartika Prima Abadi, di Suandala, Kecamatan Lasalimu, Buton, Minggu (28/2/2021).

Lanjut Bahlil, kehadiran dirinya di Buton merupakan bentuk implementasi Undang-Undang Cipta Kerja yang turunan aturannya tertuang pada peraturan pemerintah yang ditandatangani Presiden Joko Widodo.

“Dan arahan dari Bapak Presiden, dalam berbagai macam yang pembelanjaannya dari APBN, APBD maupun BUMN harus memakai produk lokal,” tambahnya.

Hingga saat ini, kata dia, Indonesia masih mengimpor aspal sebesar 1,3-1,4 juta ton per tahun dengan harga 2,9 – 300 juta US dollar per ton. Dengan jumlah itu cadangan devisa Indonesia kurang lebih Rp 40 triliun sampai dengan Rp 46 triliun per tahun.

“Bahwa hari ini yang baru kita resmikan, itu baru kapasitas 100 ribu per tahun tetapi dalam perencanaan investasi pada tahun 2024 sudah mencapai 500 ribu ton per tahun. Artinya kebutuhan konsumsi nasional 50 persen sudah bisa dihasilkan dari sini,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, hal itu adalah bentuk kepastian pemerintah pusat dalam memastikan investasi daerah berjalan dengan baik, yang tujuannya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah kawasan timur khususnya di Kepulauan Buton.

“Dan saya juga disini untuk memastikan dengan Pak Gubernur bahwa kalau memang masih ada izin-izin yang belum clear, segera clearkan. Kalau sudah ada pengusaha yang sudah bagus kita dukung penuh. Kalau yang belum bagus kita lakukan pembinaan. Kalau sudah tidak bisa dibina kita selesaikan secara adat Sulawesi Tenggara dalam konteks yang baik-baik. Nah oleh karena itu, saya ingin memastikan tidak ada lagi keluhan dari dunia usaha dalam proses izin,” tegasnya.

Baca juga: Usai Dilantik, Ridwan Zakariah-Ahali Bakal Tinjau Jalan Rute Maligano-Ronta

Pada kesempatan itu, Ia sempat bercanda kepada seluruh rombongan. Bagaimana tidak, sesi konferensi pers dilakukan di tengah hutan. Namun bagi dia, hal itu bukan masalah mengingat dirinya merupakan bagian dari Kabupaten Buton.

“Jarang-jarang kita melakukan konferensi pers di tengah hutan. Ini semua saya lakukan karena saya memang turunan dari Kabupaten Buton yang tercinta ini,” tandasnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Gubernur Ali Mazi menjelaskan, saat ini masyarakat Sulawesi Tenggara kedatangan pejabat setingkat menteri untuk menyaksikan sumber daya alam di Kabupaten Buton yang luar biasa.

“Potensi yang sangat luar biasa ini kalau tidak didukung oleh pemerintah khususnya dari pemerintah pusat maka menjadi tidak berguna,” ujarnya.

Menurutnya, meski Kabupaten Buton memiliki potensi yang luar biasa, tetapi bila manajemen pengelolaannya tidak diurus dengan baik maka hal itu akan menjadi sia-sia.

Karena itu kedatangan kepala BPKM di Sulawesi Tenggara khususnya di Kabupaten Buton sama halnya memberikan spirit dan kebangkitan baru untuk masyarakat.

Usai mengunjungi PT. Kartika Prima Abadi, rombongan melanjutkan kunjungannya di PT. Karya Buana Buton (KBB). Di sana, Bahlil melihat langsung mesin teknologi milik KBB yang telah siap beroperasi. Bahkan teknologi yang nyaris sempurna itu, mampu memproduksi minyak bumi dari aspal.

Kedatangan Bahlil di KBB selain didampingi Gubernur Ali Mazi, juga turut disertai Bupati Buton, Wali Kota Baubau serta sejumlah pimpinan OPD provinsi dan kabupaten/kota.

Reporter: Deni Djohan

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga