PBB Umumkan Krisis Air Dunia 2023
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Senin, 27 Maret 2023
0 dilihat
PBB umumkan dunia akan krisis air, salah satunya kanal yang mengering di Venesia, Italia (17/2/2023). Italia secara keseluruhan tengah menghadapi kekeringan. Foto: Repro Detik.com
" Menurut studi iklim PBB yang diterbitkan oleh panel antar pemerintah tentang perubahan iklim (IPCC), hampir setengah dari populasi dunia kini mengalami kekurangan air yang parah "
KENDARI, TELISIK.ID - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak pemerintahan di seluruh dunia supaya mengelola air – sebagai salah satu sumber daya bersama umat manusia, dengan lebih baik.
Mengutip Sindonews.com, laporan tersebut juga memperingatkan bahwa kekurangan air akan menjadi 'endemik' karena penggunaan air yang berlebihan dan polusi, sementara pemanasan global akan meningkatkan kekurangan air musiman di daerah yang berlimpah air dan langka air.
Menurut sebuah studi iklim PBB yang diterbitkan oleh panel antar pemerintah tentang perubahan iklim (IPCC), hampir setengah dari populasi dunia kini mengalami kekurangan air yang parah setidaknya tahun ini.
PBB menilai "pandemi" berikutnya mungkin bukanlah penyakit atau virus, melainkan kekeringan. Menurut PBB, kelangkaan air dan kekeringan akan menimbulkan kerusakan dalam skala untuk menyaingi pandemi COVID-19 dengan risiko yang berkembang pesat ketika suhu global meningkat.
Baca Juga: WMO Sebut Kehidupan Manusia di Masa Depan Akan Krisis Air
"Kami menguras darah kehidupan manusia (air) melalui konsumsi berlebihan dan penggunaan yang tidak berkelanjutan, dan menguapkannya melalui pemanasan global,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam konferensi pertamanya pada Rabu, (22/3/2023) lalu dilansir dari Tempo.co.
Menurut PBB, seperempat populasi dunia bergantung pada air minum yang tidak aman sementara setengahnya kekurangan sanitasi dasar. Sedangkan, hampir tiga perempat bencana baru-baru ini terkait dengan air.
Baca Juga: Ini 7 Faktor yang Menyebabkan Krisis Air Bersih
Memastikan akses ke air minum bersih dan sanitasi adalah bagian dari daftar 17 hal yang harus dilakukan PBB untuk pembangunan berkelanjutan, selain tugas mengakhiri kelaparan dan kemiskinan, mencapai kesetaraan gender, dan mengambil tindakan terhadap perubahan iklim.
Ilmuwan, ekonom, dan pakar kebijakan yang dikelompokkan bersama oleh pemerintah Belanda dalam Komisi Global untuk Ekonomi Air merekomendasikan penghapusan subsidi pertanian dan air sekitar US$700 miliar atau sekitar Rp10,5 kuadriliun. Mereka juga menyerukan untuk memfasilitasi kemitraan antara lembaga keuangan pembangunan dan investor swasta demi memperbaiki sistem air. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS