Harga Bawang di Pasar Tradisional Belum Stabil

Sasmiraza, telisik indonesia
Kamis, 10 Desember 2020
0 dilihat
Harga Bawang di Pasar Tradisional Belum Stabil
Seorang penjual bawang merah di sebuah pasar. Foto: Ist.

" Bawang merah sekarang harganya Rp 40.000 sampai Rp 45.000 per kilogram (kg), bawang putih juga sama. "

KENDARI, TELISIK.ID - Harga-harga komoditas pangan seperti bawang merah dan bawang putih terpantau naik di pasar tradisional.

Salah satu pedagang sayuran di Pasar Anduonohu, Ita (45) mengatakan, kenaikan harga tersebut sudah terjadi sejak beberapa bulan belakangan ini.

Dimana, ia mengungkapkan, semua jenis bawang termasuk bawang merah dan bawang putih keduanya mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.

"Bawang merah sekarang harganya Rp 40.000 sampai Rp 45.000 per kilogram (kg), bawang putih juga sama," kata Ita kepada tim Telisik.id, Kamis (10/12/2020).

Padahal, normalnya harga bawang tersebut sebelumnya berada pada kisaran Rp 30.000 hingga Rp 35.000 perkilogramnya.

Baca juga: Akibat Cuaca, Harga Ikan di Kota Kendari Naik

Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah seorang pedagang di Pasar Mall Basah Mandonga, Andi (50) mengakui harga bawang mengalami kenaikan sejak dua bulan yang lalu.

"Untuk sekarang masih naik, harga tetap bawang merah Rp 45.000, kalau bawang putih masih bisaji dapat Rp 35.000 perkilogram," ungkapnya.

Lebih lanjut, Andi mengatakan, selain harganya yang mahal, bawang tersebut pasokannya juga kian menurun.

"Selain stok, produksinya kurang. Ditambah juga barangnya jelek-jelek, kadang ada juga yang busuk," keluhnya.

Baca juga: Suburnya Bisnis Tanaman Hias saat Pandemi

Menurut dia, kemungkinan harga bawang dan harga pangan lainnya akan terus mengalami kenaikan, apalagi menjelang natal dan tahun baru.

Selain bawang, harga sembako lainnya seperti minyak goreng juga mengalami kenaikan yang signifikan.

"Minyak goreng biasanya yang per jergen Rp 65.000, sekarang naik sampai Rp 75.000 per jergen," ujarnya.

Kendati demikian, ungkap salah seorang pembeli, Ayu (29) mengatakan ia tetap membeli meskipun harga pangan melonjak naik.

"Iye, pastimi kita tetap beli biar mahal, karena namanya bahan pokok dibutuhkan terus di dapur," katanya. (A)

Reporter: Sasmiraza

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga