Pemkot Makassar Bakal Berlakukan Pembatasan Gerak Orang Keluar dan Masuk Kota

Rezki Mas'ud, telisik indonesia
Senin, 06 Juli 2020
0 dilihat
Pemkot Makassar Bakal Berlakukan Pembatasan Gerak Orang Keluar dan Masuk Kota
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin. Foto: Ist.

" Kalau sudah puncak, tentu akan terjadi penurunan nah ini yang kita harapkan bisa terjadi pada akhir Juli nanti. "

MAKASSAR, TELISIK.ID - Kota Makassar sebagai episentrum penyebaran COVID-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel), sehingga pemerintah setempat bakal menerapkan tiga langkah yang dapat menurunkan jumlah pasien positif.

Tiga langkah yang akan dilakukan Pemkot Makassar diantaranya, memberikan edukasi kepada masyarakat, menerapkan langkah preventif massal dan pengawasan dalam penerapan protokol kesehatan di masyarakat.

"Kalau sudah puncak, tentu akan terjadi penurunan nah ini yang kita harapkan bisa terjadi pada akhir Juli nanti," ucap Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, Senin (6/7/2020).

Rudy Djamaluddin menuturkan, ke tiga langkah tersebut merupakan gerakan bersama untuk upaya menurunkan penyebaran Virus Corona di Kota Makassar.

"Gerakan bersama ini dibagi menjadi tiga langkah utama ya. Yang pertama langkah edukasi, ini penting dilakukan terus menerus untuk meningkatkan kepatuhan warga Makassar dalam menerapkan protokol kesehatan," ungkap Pj Wali Kota Makassar itu.

Baca juga: Empat Daerah di Sultra Bebas COVID-19

Lebih lanjut, Rudy menerangkan, langkah preventif massal berupa penyemprotan disinfektan, tracing hingga Rapid Test akan terus dilakukan.

"Termasuk pembatasan gerak orang keluar masuk Makassar. Ini kita jaga mengurangi potensi-potensi penularan. Itu kita lakukan secara masif," katanya.

Kemudian lanjut Rudy, langkah pengawasan juga akan terus didorong oleh pemerintah agar tingkat kepatuhan masyarakat Makassar dalam menerapkan protokol kesehatan bisa meningkat.

"Nah, kalau semua warga kita melaksanakan protokol kesehatan dengan benar dan baik, kami yakin dan percaya akan kita dapatkan suatu momentum di mana akan terjadi penurunan jumlah warga kita yang terkontaminasi COVID-19," tuturnya.

Jika masyarakat patuh gunakan masker, maka akan dapat titik puncak penyebaran COVID-19 di Sulawesi Selatan.

"Kita harapkan bisa terjadi pada akhir Juli nanti," pungkasnya.

Reporter: Rezki Mas'ud

Editor: Kardin

Baca Juga