Pemprov Sultra Target Penurunan Stunting 16 Persen di 2024
Haidir Ali, telisik indonesia
Selasa, 19 April 2022
0 dilihat
Kepala BAPPEDA Sultra, Johannes Robert Maturbongs (tiga dari kanan) sedang menyajikan materi bersama Plt Dinas PMD Sultra, La Ode Paliawaludin(kiri) dan Kadis Kesehatan Sultra, dr. Putu Agustin Kusumawati (dua dari kanan) pada kegiatan Rakerda BKKBN Sultra, Selasa (19/4/2022). Foto: Haidir Ali/Telis
" BKKBN Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), menyelenggarakan dialog dan penyajian materi dalam rangka rapat kerja daerah (Rakerda) BKKBN Sultra 2022 "
KENDARI, TELISIK.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), menyelenggarakan dialog dan penyajian materi dalam rangka rapat kerja daerah (Rakerda) BKKBN Sultra 2022.
Kepala BAPPEDA Sultra, Kadis Kesahatan Sultra, dan Pelaksana Tugas (Plt) Dinas PMD Sultra bertindak sebagai narasumber dalam dialog yang diselenggarakan di salah satu hotel di kota Kendari tersebut, Selasa (19/4/2024).
Dengan mengusung tema "Dukungan Pemerintah Daerah Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stanting di Provinsi Sultra". Para nasumber menyajikan materi sesuai dengan peran dan wewenangnya masing-masing.
Plt Dinas PMD Sultra, La Ode Paliawaludin mengungkapkan, dana desa yang dianggarkan oleh negara untuk percepatan pencegahan stunting, sudah termuat dalam peraturan Perundang-Undangan.
Ia juga mengatakan, tidak cukup jika hanya mengandalkan dana desa, untuk pencegahan stunting. Namun semua unsur pemerintah daerah harus terlibat, sesuai dengan perannya masing-masing.
"Setiap dana desa yang disalurkan ke setiap desa di Sultra, ada porsi sekian persen untuk pencegahan stunting ini. Tapi semua pihak harus bisa bekerja sama agar target penurunan stunting dapat dicapai," tuturnya.
Baca Juga: Gelar Rakerda, BKKBN Fokus Penurunan Angka Stunting dan Bangga Kencana
Tempat sama, Kepala Bappeda Sultra, Johannes Robert Maturbongs mengungkapkan, angka rata-rata stunting nasional 24?n ditargetkan 2024 turun sampai angka 16%. Sedangkan di Sultra, angka stunting cukup tinggi yakni 30%. Hal ini menjadi tugas bersama untuk mencapai target sampai tahun 2024.
Ia juga mengatakan, berbicara tentang stunting berarti berbicara tentang penurunan angka kemiskinan. Olehnya itu semua lini sektor wajib untuk berkontribusi, bersama untuk mewujudkan percepatan penurunan stunting di angka 16%.
"Kami sudah menyusun rencana aksi penurunan stunting, ini akan kami lakukan dan sosialisasikan ke seluruh daerah di Sultra. Tentunya harapan kami semua pihak agar mendukung percepatan penurunan stunting di Sultra," kata J. Robert.
Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr Putu Agustin Kusumawati mengatakan lebih spesivik percepatan penurunan stunting, baik secara nasional dan terkhusus daerah Sultra, harus bersinergi dengan menurunkan angka kemiskinan.
Baca Juga: Program DASHAT BKKBN Sultra, Upaya Turunkan Stunting
Dia mengatakan, kurangnya pengetahuan dan wawasan tentang bahaya stunting, masih menjadi salah satu persoalan yang dihadapi di lapangan, saat bertemu langsung dengan masyarakat. Ia juga menambahkan, sosialisasi harus dilakukan mulai dari tingkat provinsi hingga ke desa-desa di Sultra.
Katanya, agar percepatan penurunan stunting sosialisasi pengetahuan tentang stunting harus masif, agar masyarakat tahu bahaya stunting. Banyak ditemukan di lapangan misal, sebagian masyarakat lebih pilih memberikan susu kemasan pada bayi mereka, dari pada harus diberi ASI, kebiasaan seperti ini yang terjadi.
"Sehingga pertumbuhan pada bayi baik secara fisik maupun kecerdasan IQ lambat dan menyebabkan bayi dapat mengidap stunting. Hal seperti ini yang menjadi tugas kita bersama untuk memepercepat penurunan stunting di Sultra," tutupnya (A-Adv)
Reporter: Haidir Ali
Editor: Kardin