Cegah penyebaran DBD, Fogging Dilakukan di 125 Titik di Kota Kendari
Nur Aziza, telisik indonesia
Senin, 29 Januari 2024
0 dilihat
Kantor Dinas kesehatan (Dinkes) kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: Ist.
" Dalam memutuskan mata rantai kasus demam berdarah dengue (DBD), Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Kendari terus menghimbau seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan "
KENDARI, TELISIK.ID - Dalam memutuskan mata rantai kasus demam berdarah dengue (DBD), Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Kendari terus menghimbau seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan.
Salah satu upaya yang tengah dilakukan oleh Dinkes Kota Kendari untuk mengantisipasi kasus DBD ini, adalah dengan melakukan fogging.
"Fogging ini telah kami lakukan di 125 titik yang tersebar di Kota Kendari" kata Kepala bidang pencegahan dan pengendalian (P2P) Dinkes Kota Kendari, Elfi.
Pelaksanaan fogging ini bekerja sama dengan Dinkes provinsi, kantor kesehatan pelabuhan (KKP), dan BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Balita di Kendari Meninggal Akibat Penyakit DBD
Elfi juga menegaskan, fogging ini hanya mematikan nyamuk dewasa, karena fogging tidak membasmi secara keseluruhan yang menjadi cikal bakal dari nyamuk dewasa penyebar DBD.
Selain fogging, Dinkes juga melakukan survei aktif terhadap orang-orang yang sudah terkena DBD dengan tujuan untuk mengetahui potensi penularannya dan mencari indikasi wilayah agar dapat mengoptimalkan antisipasi penyebaran DBD.
Elfi juga mengatakan, hingga saat ini kasus DBD terus mengalami kenaikan dibanding di bulan-bulan sebelumnya dan wilayah Kota Kendari juga merupakan salah satu wilayah kasus DBD terbanyak.
"Kasus DBD untuk wilayah Kota Kendari mengalami peningkatan dan sejauh ini sudah dua orang meninggal dunia karena kasus DBD," ujarnya lagi.
Baca Juga: Kota Kendari Jadi Penderita DBD Tertinggi se-Sulawesi Tenggara, Capai 195 Kasus
Olehnya itu, Dinkes Kendari mengingatkan masyarakat langkah mudah untuk dilakukan agar terhindar dari DBD ialah melakukan 3M, menguras, menutup dan mendaur.
Salah satu warga Kecamatan Kendari barat, Mutiara mengatakan, saat ini nyamuk masih banyak walaupun telah melakukan pembersian.
"Di rumah saya tidak lepas dari obat anti nyamuk, tidak mengenal pagi, siang atau malam. Padahal kami sudah melakukan pembersihan tempat-tempat air tapi tetap saja nyamuk masih banyak," kata Mutiara.
Dikutip dari ayosehat.kemenkes.go.id, selain upaya 3M masyarakat juga dapat melakukan menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, dan memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras. (B)
Penulis: Nur Aziza
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS