Penentuan Awal 1 Dzulhijjah, Hilal Tidak Terlihat Tertutup Awan Tebal

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Selasa, 21 Juli 2020
0 dilihat
Penentuan Awal 1 Dzulhijjah, Hilal Tidak Terlihat Tertutup Awan Tebal
Pemantauan Hilal yang dilaksanakan Kemenag di Kabupaten Kolaka. Foto: Ist.

" Yang bisa kita lihat bahwa perkembangan ilmu pengetahuan untuk mendukung pelaksanaan Rukyatul Hilal sangat luar biasa. Begitu pun Penetapan Awal ibadah pun, sangat didukung ilmu pengetahuan. "

KOLAKA, TELISIK.ID - Tim Rukyat Hilal Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memantau secara langsung hilal penentuan awal bulan Dzulhijjah 1441H/2020M, pada Selasa, (21/7/2020).

Pemantauan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia termasuk Sultra yang di pusatkan di Pantai Wolulu, Kecamatan Watubangga, Kabupaten Kolaka.

Kepala Bagian Tata Usaha, H Joko, mewakili Kakanwil Kemenag Sultra mengatakan, pemantauan itu dalam rangka penetapan 1 Dzulhijjah serangkaian penetapan waktu pelaksanaan Idul Adha, yaitu 10 Dzulhijjah 1441H.

"Sebuah makna bahwa ajaran Islam sangat luar biasa bahwa penetapan dalam setiap perayaan ibadah-ibadah tertentu mengacu kepada tanggal dan bulan dan itu perlu ditetapkan dengan baik dengan metode hisab maupun rukyat," ungkapnya.

"Yang bisa kita lihat bahwa perkembangan ilmu pengetahuan untuk mendukung pelaksanaan Rukyatul Hilal sangat luar biasa. Begitu pun Penetapan Awal ibadah pun, sangat didukung ilmu pengetahuan," lanjutnya.

Dirinya berharap, penetapan Idul Adha sama dengan sebelumnya tidak ada perbedaan, baik pemerintah dan Ormas Islam bersepakat untuk dilaksanakan secara bersamaan sebagai bentuk Ukhuwah Islamiyah.

Sementara itu, Kasi Kemasjidan, Hisab Rukyat dan Bina Syariah, Abdul Rauf mengatakan, untuk hasil pemantauan tim rukyat hingga proses selesai, hilal tidak terlihat walaupun posisi berada diatas ufuk karena di sekitar ufuk tertutup awan tebal.

Meskipun tidak terlihat, menurut data hisab, lanjut Abdul Rauf, hilal berada diposisi +7° 26' 44" atau berada di atas ufuk. Artinya tinggi hilal sudah di atas 2°.

Baca juga: Marak Pungli, Dewan Konawe Tak Dilibatkan Perekrutan TKL Tambang

"Hasil hisab dan rukyat tersebut, dijadikan sebagai referensi dan alat bantu dalam melakukan Rukyatul Hilal awal bulan Dzulhijjah 1441H," terangnya.

Namun demikian, penentuan awal Dzulhijjah akan ditentukan pada Sidang Isbat awal bulan Dzulhijjah yang dipimpin oleh Menteri Agama.

"Setelah melakukan pemantauan, hasil rukyat tersebut akan dikirim sebagai bahan laporan dalam Sidang Isbat penentuan awal Dzulhijjah 1441H," tandasnya.

Tim yang melaksanakan Rukyatul Hilal awal Dzulhijjah 1441H, antara lain Dr Rusdin Muhalling, (Dosen IAIN Kendari), Abdul Rauf, Ilham, PMG pertama Stasiun Geofisika Kendari (BMKG) yang telah disumpah oleh hakim pengadilan agama.

Hadir dalam pemantauan tersebut, Kabid Urais dan Binsyar, Jamaluddin, Ketua Pengadilan Agama Kolaka, Ketua PWNU, KH. Muslim, Kepala Kantor Kementerian Agama Kolaka, Abdul Azis Baking, Kepala Kantor Kementerian Agama Bombana, Jumaing, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kendari, H. Zainal Mustamin dan segenap panitia.

Kegiatan ini juga diawasi oleh tim kesehatan Puskesmas Watubangga Kolaka dengan mengikuti protokol kesehatan COVID-19.

Seluruh hadirin di cek suhu tubuh dan diberikan cairan Hand Sanitizer serta tetap menerapkan protokol kesehatan.

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin

Baca Juga