Pengamat Politik Sulawesi Tenggara Tanggapi Fenomena Selebgram Nyaleg
Wa Ode Ria Ika Hasana, telisik indonesia
Rabu, 30 Agustus 2023
0 dilihat
Pengamat politik Sulawesi Tenggara, Eka Suaib menganggap selebgram jadi caleg merupakan fenomena di era perkembangan media sosial. Foto: Wa Ode Ria Ika Hasana/Telisik
" Pemilu 2024 jadi daya tarik tersendiri bagi para selebriti Instagram atau selebgram maupun youtuber untuk mengikuti kontestasi politik. Hal itu juga terjadi di Sulawesi Tenggara "
KENDARI, TELISIK.ID - Pemilu 2024 jadi daya tarik tersendiri bagi para selebriti Instagram atau selebgram maupun youtuber untuk mengikuti kontestasi politik. Hal itu juga terjadi di Sulawesi Tenggara.
Salah satu selebgram itu, Stevan Stenly yang memilih bergabung jadi caleg partai Perindo dan nyaleg di DPRD Kota Kendari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kecamatan Puuwatu-Mandonga.
Terlihat pada akun Instagram miliknya, Steven Stenly mengatakan, ini waktu yang tepat dan saatnya anak muda bukan lagi menjadi penonton politik, tapi ikut terlibat untuk kemajuan bangsa, hanya anak muda lah yang mampu mengubah pandangan politik ke arah yang lebih baik.
Baca Juga: Dialog Kebangsaan di UI, Anies Target Jadikan Indonesia Pemain Global
“Impian saya sederhana, saya ingin bantu orang lebih banyak lagi. Masa depan Indonesia ada di tangan anak-anak muda,” tulisnya.
Pengamat politik Sulawesi Tenggara, Eka Suaib memandang, fenomena Selebgram jadi caleg ini baru berkembang setelah berkembangnya generasi milenial yang melek dengan media sosial yang berpartisipasi mengandalkan internet, sehingga ada ruang-ruang publik yang dapat digunakan berinteraksi langsung.
“Sekarang problemnya adalah bagaimana mengemas konten-konten yang dapat menarik simpati pemilih. Karakteristik pemilih milenial adalah santai yang menghibur dan tidak terlalu serius. Konten itu dapat untuk menarik minat mereka untuk memilihnya,” ujar Eka Suaib, Rabu (30/8/2023).
Baca Juga: Target Menang Pemilu 2024, Ini yang Dilakukan PPP di Jawa Timur
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UHO itu juga menjelaskan, Itulah dunia partisipasi politik sekarang, arena kontestasi dunia virtual mulai dilirik dan menjadi arena baru dalam hal kontestasi dunia politik. Partai politik sudah menyadari fenomena ini, karena partai politik menjadikan media sosial sebagai pendidikan politik dalam menyebarkan informasi partai dan di dalamnya juga terdapat politisi-politisi .
“Saya kira fenomena ini semakin meningkat, pada pemilu yang lalu kita lihat ada salah satu figur yang sudah dengan kreatif mengemas konten di media sosial tetapi tidak memenangkan pertarungan. Jadi ini memang harus berkelindan dunia virtual dengan dunia nyata dan itu kemampuan caleg untuk mengkapitalisasi itu,” tutupnya. (B)
Penulis: Wa Ode Ria Ika Hasana
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS