Penumpang Sebut Buruh Pelabuhan Bungkutoko Kendari Permainkan Harga Jasa Angkut Barang
Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 21 September 2023
0 dilihat
Pelabuhan Bungkutoko Kendari dikeluhkan oleh penumpang, akibat tarif jasa angkut buruh dinilai terlalu mahal. Foto: Erni Yanti/Telisik
" Penumpang keluhkan tarif angkut buruh di Pelabuhan Bungkutoko Kendari, Sulawesi Tenggara dinilai telampau mahal "
KENDARI, TELISIK.ID - Penumpang keluhkan tarif angkut buruh di Pelabuhan Bungkutoko Kendari, Sulawesi Tenggara dinilai telampau mahal.
Seorang pengguna jasa, Marjani menilai, tarif harga angkut buruh tidak diatur dengan baik oleh pengelola pelabuhan, sehingga memberatkan masyarakat.
"Layanan jasa buruh sangat tinggi, Rp150-200 ribu. Pelabuhan Bungkutoko Kendari tidak memuaskan para penumpang, baik yang datang maupun yang berangkat,' tuturnya.
Ia mengatakan, kondisi kapal yang jauh dari ruang tunggu, ditambah harga angkut buruh yang terlampau tinggi membuat penumpang merasa tertekan terhadap pelayanan yang diberikan.
Baca Juga: Kecelakaan Kerja di PT KKU dan PT BSJ Saling Lepas Tanggung Jawab Antara Pemilik IUP dan Subkontrak
Menurutnya, seharusnya kehadiran kapal lintas nusantara dengan harga ekonomis dapat mempermudah masyarakat dengan pelayanan yang sesuai bukan mempersulit.
"Ini buruh seperti main harga sesukanya, kasihan penumpang," katanya.
Menanggapi hal tersebut, pihak PT Pelabuhan Indonesia Persero (Pelindo), melalui penjaga pelabuhan, Muhammad Andri mengatakan itu kewenangan Syahbandar, namun soal tarif angkut barang itu sesuai kesepakatan penumpang dan buruh tanpa memaksakan.
Menurutnya, harga tarif tinggi biasanya jumlah barang yang banyak pula, buruh tidak memaksa penumpang agar barang bawaanya dibawakan.
Baca Juga: Pembiayaan Berbasis Pengembangan Showroom Mobil Bekas Hadir di Kendari, Berdayakan Pelaku UMKM
"Sebenarnya soal harga tidak mengikat, kalau misalkan penumpang menyetujui transaksi lebih kecil, untuk upah tergantung jumlah barang juga, sehingga itu sah-sah saja kalau barangnya banyak," kata Muhammad Andri.
Sementara, salah satu staf Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari, Taufik Nur Ibrahim mengatakan, tidak ada penetapan tarif buruh, melainkan tarif kesepakatan.
Ia tidak begitu menegaskan terkait pengelolaan buruh Pelabuhan Bungkutoko, melainkan hanya memberi saran agar penumpang membawa barang sendiri jika merasa berat dengan buruh.
"Namanya kesepakatan, jangan mau dibawa barangnya jika harganya tinggi dan tidak sesuai kesepakatan, bawa sendiri saja," (A)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS