Anak di Buteng Menderita Gizi Buruk Akibat Perceraian

Deni Djohan, telisik indonesia
Jumat, 14 Februari 2020
0 dilihat
Anak di Buteng Menderita Gizi Buruk Akibat Perceraian
Kondisi Wa Lani yang menderita gangguan psikologi dan Anaknya Sarlan (6) menderita gizi buruk. Foto: Istimewa

" Kita sudah bujuk hanya mamanya tidak mau. Karena mamanya ini lagi gangguan psikologis lantaran ditinggal suami. "

BUTON TENGAH, TELISIK.ID -Malang benar nasib Sarlan. Anak berusia enam tahun yang tinggal di Desa Lowu-lowu, Gu, Buton Tengah (Buteng) ini menderita gizi buruk sejak kedua orang tuanya berpisah. Tubuhnya kurus tak memiliki lemak layaknya anak seusianya. 

Sejak perceraian itu, Sarlan diasuh oleh neneknya, Wa Nini. Langka itu diambil lantaran ibu Sarlan, Wa Lani menderita gangguan psikologi akibat ditinggal suami. 

Kondisi ekonomi sang nenek juga tidak mencukupi kebutuhan Sarlan. Makanan yang diberikan sang nenek juga alakadarnya. Bahkan jauh dari kata, empat sehat lima sempurna. Namun beberapa bulan terakhir, Sarlan akhirnya kembali diasuh oleh ibunya yang sedang menderita gangguan psikologi.

Kepala desa Lowu-lowu, Karim Endo menuturkan, sejak tiga Minggu terakhir, kondisi Sarlan semakin memburuk. Pemerintah desa dan warga sekitar sudah berusaha membujuk sang ibu agar Sarlan segera mendapat perawatan. Namun sang ibu terus menolak bujukan itu. Bahkan Wa Lani kerap meronta bahkan melempari warga. 

"Kita sudah bujuk hanya mamanya tidak mau. Karena mamanya ini lagi gangguan psikologis lantaran ditinggal suami," kata Karim Endo saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Kamis (13/02/2020).

Baca Juga : BKN Pasang CCTV Pantau Seleksi CASN di Muna

Ia mengaku, belum memberikan bantuan berupa santunan kepada Sarlan mengingat dirinya baru resmi menjabat sebagai kades sebulan lalu. Tidak hanya pemerintah desa, pemerintah daerah pun belum menyentuh masalah ini.

 "Tetapi langkah untuk menangani anak ini sudah ada. Untuk sekarang ini kami baru bekerjasama dengan pihak puskesmas setempat. Alhamdulilah anak ini sudah dirawat di Puskesmas sejak siang tadi," paparnya. 

Baca Juga : Sensus Penduduk Dilakukan Online dan Wawancara

Ia berharap, pemerintah daerah sering-sering mengunjungi desa guna untuk mensosialisasikan gizi buruk tersebut.

 "Kemudian kalau bisa berikan bantuan kepada keluarga korban ini," pintanya.

Selain soal gizi buruk yang diderita Sarlan, masalah lain datang dari sang ibu, Wa Lani. Pihaknya masih berusaha memikirkan cara agar Wa Lani bisa menjalani proses pemulihan di rumah sakit jiwa (RSJ). 

Kata dia, saat hendak diantar di puskesmas siang tadi, Wa Lani sempat meronta. Beruntung, petugas medis berhasil membujuk Wa Lani. Saat berada di puskesmas, Ayah Sarlan sempat terlihat mengunjungi buah hatinya itu. 

"Suaminya ada disini. Sering juga mengunjungi anak ini. Hanya ayahnya ini sudah menikah lagi," pungkasnya.

Baca Juga : Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Kolaka Tes Kesehatan

Reporter: Deni Djohan
Editor: Sumarlin

Baca Juga