Peran Akademisi dalam Pembangunan Wakatobi

Wiwik Prihastiwi, telisik indonesia
Kamis, 27 Juli 2023
0 dilihat
Peran Akademisi dalam Pembangunan Wakatobi
Workshop jarlitbangda yang bertujuan untuk melahirkan rekomendasi kepada Pemda Wakatobi. Foto: Wiwik Prihastiwi/Telisik

" Pemda Wakatobi melalui Bappeda menggelar workshop pengembangan jaringan penelitian dan pengembangan daerah (jarlitbangda), dengan mengundang pemateri dari Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan (AKKP) Wakatobi, bertempat di hotel Wisata "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Pemda Wakatobi melalui Bappeda menggelar workshop pengembangan jaringan penelitian dan pengembangan daerah (jarlitbangda), dengan mengundang pemateri dari Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan (AKKP) Wakatobi, bertempat di hotel Wisata, Kamis (27/7/2023).

Penjabat (Pj) Sekda, Abdul Rahim menuturkan, kegiatan jarlitbangda tersebut merupakan wahana kerja sama lintas sektoral pemerintah daerah dalam berbagai kegiatan, khususnya di bidang penelitian.

Abdul Rahim melanjutkan, hasil-hasil penelitian yang sudah dan akan dilakukan harus memberikan dampak positif atau memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk menuju Wakatobi yang sentosa.

Ia menyebut, potensi terbesar di Wakatobi yaitu pariwisata dan kelautan perikanan. Dengan potensi tersebut dan didukung dengan hasil penelitian, kemudian diterapkan. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan keluarga. Meningkatkan pendapatan keluarga, ini akan berhubungan dengan peningkatan pendapatan masyarakat dan pasti akan meningkatkan pendapatan daerah.

Baca Juga: Anggaran Dermaga Patinggu Diduga Diubah Tanpa Sepengetahuan DPRD Wakatobi

"Diskusi teman-teman nantinya akan melahirkan rekomendasi buat pemerintah daerah dalam rangka untuk penyusunan program kegiatan di 2024 nantinya. Jadi tolong dimanfaatkan dengan baik forum ini. Sehingga melahirkan rekomendasi yang valid untuk kemudian mensosialisasikan kepada masyarakat dan memberikan contoh pengaplikasiannya," tuturnya.

Sementara itu Wakil Direktur AKKP, Khairudin Isman mengungkapkan, kegiatan-kegiatan penelitian dan sebagainya dari dosen. Ia dulu berharap, ada kegiatan kerja sama antara pemerintah daerah dengan pihak akademisi yang ada di Wakatobi, telah lama diharapkan dan baru ada saat ini.

Karena perguruan tinggi memiliki 3 fungsi utama, yaitu mengajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ia menyebut, penelitian di AKKP berbasis penelitian terapan. Berdasarkan isu-isu yang ada di masyarakat atau lingkungan. Adapun pengabdian seperti melakukan bimbingan atau memberikan pelatihan kepada masyarakat.

Khairudin Isman melanjutkan, salah satu hasil inovasi yang telah dilakukan oleh AKKP yaitu menciptakan pelampung ramah lingkungan dari batok kelapa.

Pada tahun 2018 AKKP melakukan pendampingan terhadap pembudidaya rumput laut di Liya Onemelangka dan sekitarnya. Melihat pembudidaya yang menggunakan pelampung dari botol plastik dan styrofoam. Kemudian mereka menggagas pelampung yang ramah lingkungan salah satunya batok kelapa. Sehingga pembudidaya bisa mengganti jangan lagi menggunakan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan. Wakatobi sebagai pelopor kegiatan ini.

Ia menyebut, pelampung dari botol plastik atau styrofoam jika terkena paparan sinar matahari, lambat laun akan hancur menjadi partikel-partikel kecil dan masuk ke dalam laut. Dan ternyata itu berbahaya jika dimakan ikan.

Baca Juga: 36 Kelompok Pembudidaya di Wakatobi Terima Bibit Rumput Laut

Karena pernah ada yang meneliti tentang kandungan yang ada di dalam tubuh ikan. Salah satunya di hati ikan tuna di Wakatobi. Dan hasilnya sangat mengagetkan. Terdapat kandungan plastik di dalam hati ikan tuna yang ada di Wakatobi. Itu akan berpengaruh kepada tingkat stunting di Wakatobi. Pemerintah yang gencar mengkampanyekan untuk konsumsi ikan sebagai upaya menurunkan angka stunting namun ternyata hati ikan di Wakatobi mengandung plastik.

Kegiatan-kegiatan perencanaan, penelitian awal dan sebagainya. Khairudin menuturkan, kenapa harus jauh-jauh mendatangkan dari UHO, Unhas, dan lain sebagainya. Sementara di Wakatobi terdapat 3 perguruan tinggi dan orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan S1 dan lainnya.

"Potensi-potensi kita diberikan sangat besar di bidang perikanan kelautan, pariwisata. Hanya kita belum eksplore secara penuh. Orang-orang yang tinggal di Wakatobi lebih paham apa yang ada di daerah. Mudah-mudahan kedepannya bisa berkolaborasi atau kerja sama untuk membangun Wakatobi ini," ucapnya. (B)

Penulis: Wiwik Prihastiwi

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga