Persoalan Gaji dan Kesehatan Sejumlah Pekerja Tambang di Morosi Putuskan Hengkang
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 15 Januari 2023
0 dilihat
Sejumlah pekerja tambang di Morosi, Kabupaten Konawe memutuskan berhenti dari pekerjaannya dengan berbagai alasan. Foto: Ist.
" Awal tahun ini, pekerja tambang di Morosi Kabupaten Konawe makin banyak yang memutuskan untuk berhenti bekerja, mulai dari persoalan gaji yang dinilai tidak sesuai sampai kondisi kesehatan yang dialami pekerja, menjadi alasan "
KENDARI, TELISIK.ID - Awal tahun ini, pekerja tambang di Morosi Kabupaten Konawe makin banyak yang memutuskan untuk berhenti bekerja, mulai dari persoalan gaji yang dinilai tidak sesuai sampai kondisi kesehatan yang dialami pekerja, menjadi alasan.
Gaji yang diterima pekerja dinilai tidak sebanding dengan pengeluaran, menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pekerja tambang untuk berhenti dari pekerjaanya.
Kesehatan pekerja tambang menjadi masalah yang dialami kerap menjadi tanggungan sendiri, meskipun telah bekerja bertahun-tahun pada perusahaan tambang di Morosi.
Baca Juga: TPS Nanga Banda Sudah Dibersihkan dan Kini Sampah di Reok Dibuang ke TPAS
Hal ini turut diungkapkan oleh Arul (32) yang memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sejak 22 Desember 2022 sebagai crew pekerja umum PT Obsidian Stanless Steel (OSS).
"Saya sudah bekerja sekita 1,6 tahun, akan tetapi selama saya sakit tidak pernah ada tanggungan BPJS Ketenagakerjaan seperti yang dijanjikan perusahaan," ungkap Arul, Minggu (15/1/2023).
Belum lagi dengan jarak yang ditempuh pekerja menjadi masalah tambahan, diketahui mayoritas pekerja yang memutuskan untuk berhenti adalah pekerja yang menetap di Kota Kendari.
Biaya tambahan yang harus dikeluarkan setiap harinya saat pergi bekerja di Morosi sekitar Rp 75.000 dianggap tidak sebanding dengan gaji upah minimum pekerja Rp 2.700.000 untuk setiap bulanya hanya menyisakan Rp 450.000.
Baca Juga: PT Gunbuster Nickel Industri di Morowali Utara Kembali Terbakar Kedua Kalinya
Kejadian ini turut dialami seorang crew pekerja umum Laode Saleh (26) di PT Virtue Dragon Nickel (VDNI), yang memutuskan hengkang dari pekerjaannya sejak 10 Januari 2023.
"Saya tidak sanggup lagi kerja tambang di Morosi, gaji setiap bulannya tidak ada yang saya simpan, habis untuk pengeluaran sehari-hari," ungkapnya.
Tuntutan waktu, kerja 8 jam setiap harinya kerap kali dikeluhkan pekerja karena melebihi batas waktu yang seharusnya. (B)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS