Peserta Ujian Kompetensi Perawat Keluhkan Gangguan Akses Hingga Berjam-Jam
Hir Abrianto, telisik indonesia
Minggu, 25 April 2021
0 dilihat
Laptop yang digunakan peserta mengakses soal ujian kompetensi Ners. Foto: Hir Abrianto/Telisik
" Baru sembilan soal yang berhasil diakses karena sering kembali ke soal nomor satu. Aplikasi gangguan terus padahal jaringan masih normal. "
BOMBANA, TELISIK.ID - Pelaksanaan ujian kompetensi retaker yang diikuti oleh puluhan perawat di Kabupaten Bombana secara online nampaknya tidak berjalan mulus.
Sejak pukul 09.00 Wita pagi tadi, tidak satu pun peserta yang berhasil mengakses soal ujian yang disediakan oleh sistem penyelenggara nasional.
Salah satu peserta ujian kompetensi, Muhammad Nuryamin Jalil mengatakan, ujian online dimulai pada pukul 09.00 pagi. Hingga pukul 13.00 Wita, ia hanya bisa mengakses 9 pertanyaan.
"Baru sembilan soal yang berhasil diakses karena sering kembali ke soal nomor satu. Aplikasi gangguan terus padahal jaringan masih normal," ujar Nuryamin.
Nuryamin mengaku, dia telah mengikuti ujian kompetensi ners yang kelima kalinya. Dirinya pun berharap di kesempatan kelima ini bisa mendapatkan bobot nilai yang bagus sehingga bisa lulus.
Baca juga: Ketua DMI Kolaka Utara: Masjid Bukan Hanya Tempat Ibadah dan Membina Religiositas
Ketua PPNI Bombana, Satar, S.KM. M.Kes, penyelenggara pelaksanaan ujian kompetensi ners di Bombana mengatakan bahwa gangguan akses ini terjadi di seluruh lokasi ujian.
"Gangguan akses ini terjadi di semua lokasi ujian. Saya komunikasi juga pelaksanaan di kabupaten lain masalahnya sama," ujar Satar.
Berdasarkan waktu normal, ujian kompetensi dilaksanan selama 180 menit dengan jumlah pertanyaan sebanyak 180 soal.
"Mestinya sudah selesai karena waktu normal untuk menjawab soal-soal adalah 180 menit atau tiga jam," lanjutnya.
Gangguan akses yang dihadapi seluruh peserta Ukom Retaker bagi perawat ini telah dilaporkan kepada penyelenggara uji kompetensi pusat, namun hingga berita ini ditayangkan, pelaksanaan ujian kompetensi dijeda sambil menunggu petunjuk selanjutnya. (B)
Reporter: Hir Abrianto
Editor: Haerani Hambali