Film Karya Dua Sutradara Asal Sulawesi Tenggara Semarakkan Festival Film dan Foto Wakatobi 2023

Wiwik Prihastiwi, telisik indonesia
Minggu, 30 Juli 2023
0 dilihat
Film Karya Dua Sutradara Asal Sulawesi Tenggara Semarakkan Festival Film dan Foto Wakatobi 2023
Screening film karya dua sutradara asal Buton Selatan dan Kota Baubau pada festival film dan foto Wakatobi 2023. Foto: Wiwik Prihastiwi/Telisik

" Dua film karya sutradara asal Kabupaten Buton Selatan dan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, semarakkan festival film dan foto Wakatobi 2023 di hari kedua "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Dua film karya sutradara asal Kabupaten Buton Selatan dan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, semarakkan festival film dan foto Wakatobi 2023 di hari kedua, Minggu (30/7/2023).

Film pertama yang diputar yaitu, Di Waktu Senja karya Shahrun Art. Bercerita tentang dua orang penganggum senja bertemu dan saling kenal. Seiring berjalan waktu, seorang pria jatuh cinta kepada perempuan yang ia temui. Namun, ternyata perempuan tersebut memiliki kekasih dan akan segera menikah.

Selama diputar, film tersebut berhasil menarik perhatian peserta dengan alur cerita yang santai namun asik dan menunjukkan beberapa tempat wisata dari daerah Buton Selatan yang menjadi lokasi syuting film Di Waktu Senja.

Baca Juga: Support Wakatobi Sebagai Kota Film, Dispar Sulawesi Tenggara Gelar Festival Film dan Foto

Pada saat diskusi usai pemutaran film, Shahrun menjelaskan, karya yang dibuat terinspirasi dari kesehariannya yang menyukai senja.

"Sebelumnya saya diskusi dan ada masukan dari teman saya. Bagaimana film ini dimaknai dengan senja. Karena sebagian orang melampiaskan emosionalnya lewat senja kadang bahagia dan terkadang terluka seperti akhir film tersebut," ucapnya.

Sementara film kedua yaitu Bullying karya Andhy Loppes, sineas asal Kota Baubau. Film ini juga berhasil menghipnotis penonton karena menceritakan tentang aktivitas bullying yang terjadi pada anak sekolahan, hingga korban melakukan percobaan bunuh diri.

Baca Juga: Foto Underwater di Wakatobi Jadi Daya Tarik Wisatawan, Ikan Hias Menjauh saat Didekati

Penulis sekaligus sutradara film tersebut, Andhy Loppes mengungkapkan, sebagai penyintas bullying, ia kepikiran untuk memberikan edukasi mengenai dampak bullying sehingga hal tersebut tidak terjadi lagi dan kebetulan ia juga ditantang untuk membuat film mengenai bullying.

"Intinya, bagaimana caranya supaya pesannya jalan agar bullying kalau bisa tidak terjadi lagi. Karena rata-rata korban bullying mengalami gangguan mental," ujarnya.

Selama sesi screening peserta antusias mengikuti kegiatan tersebut. Terlihat banyak pertanyaan mulai dari ide film yang dibuat hingga mengenai cara atau teknik pembuatan film. (B)

Penulis: Wiwik Prihastiwi

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga