Petani Nilam di Muna Barat Alami Gagal Panen
Putri Wulandari, telisik indonesia
Sabtu, 06 Juli 2024
0 dilihat
Kebun nilam milik seorang petani yang tergenang air sehingga menyebabkan gagal panen. Foto: Ist
" Sejumlah petani nilam di Desa Lakalamba, Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat, mengeluhkan gagal panen untuk kedua kalinya "
MUNA BARAT, TELISIK.ID - Sejumlah petani nilam di Desa Lakalamba, Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat, mengeluhkan gagal panen untuk kedua kalinya.
Diketahui, curah hujan dalam tujuh hari terakhir mengalami peningkatan sehingga menyebabkan beberapa wilayah yang ada di Muna Barat tergenang air, salah satunya di Desa Lakalamba.
Hal ini diungkapkan oleh seorang petani Nilam, Wa Fina. Menurutnya, akibat hujan terus menerus selama beberapa hari terakhir menyebabkan kebun nilam seluas 2 hektare tergenang air, sehingga tanaman tersebut gagal panen.
Baca Juga: Bawaslu Muna Barat Kembali Terima Aduan Pencatutan Nama Dukungan Jalur Perseorangan
Ironisnya, gagal panen yang menimpa dirinya sudah terjadi kedua kalinya, sementara hasil panen itu menjadi sumber penghasilan baginya untuk menghidupi 5 orang anak bersama cucunya.
“Banjir melanda kebun saya ini sudah sering terjadi jika hujan deras, malah saya gagal panen sudah yang kedua kalinya,” ucapnya, Sabtu (6/7/2024).
Untuk itu, petani Nilam berharap agar pemerintah daerah Muna Barat turun langsung meninjau lokasi kebun sehingga nantinya ada solusi, salah satunya dibuatkan saluran air di lokasi lahan yang telah digarap.
Kerugian yang dialami petani Nilam akibat gagal panen tersebut hampir mencapai Rp 20 jutaan.
Baca Juga: Verifikasi Faktual Bapaslon Bupati Muna Barat Jalur Perseorangan Diduga Tidak Transparan
Sementara itu, Kepala Desa Lakalamba, Aras Pou mengaku setelah mendengar informasi terkait gagal panen Nilam, pihaknya langsung turun ke lokasi untuk memastikan langsung.
Sehingga ia juga berharap kepada pihak Pemda untuk memberikan perhatian kepada warga yang terdampak dengan melakukan peningkatan kualitas drainase di pinggir jalan sekitar area tugu kuda menuju Desa Wandoke. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya banjir susulan saat musim hujan.
“Padahal sebelumnya, pihak Pemda sudah melakukan pengecekan di lokasi ini untuk dibuatkan saluran air tapi sampai saat ini belum terealisasi, bahkan sudah tidak pernah ditinjau lagi,” ujarnya. (B)
Penulis: Putri Wulandari
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS