Pj Kades di Muna Diingatkan Jangan Cari Keuntungan di Program Air Bersih
Sunaryo, telisik indonesia
Minggu, 03 Oktober 2021
0 dilihat
Bupati Muna, LM Rusman Emba saat melakukan uji coba SPAM Kontunaga. Foto: Sunaryo/Telisik
" Intruksi Bupati Muna, LM Rusman Emba agar cepat merealisasikan program penyambungan air yang akan dibiayai melalui Dana Desa (DD), diabaikan begitu saja "
MUNA, TELISIK.ID - Para pejabat (Pj) kepala desa (Kades) di Muna yang akan bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam penyambungan air bersih ke rumah masyarakat penghasilan rendah (MBR), terbilang keras kepala.
Intruksi Bupati Muna, LM Rusman Emba agar cepat merealisasikan program penyambungan air yang akan dibiayai melalui Dana Desa (DD), diabaikan begitu saja.
Buktinya, dari 12 desa yang tersebar di Kecamatan Kontunaga, Lohia dan Napabalano, baru lima desa yang menyetor nama-nama calon penerima manfaatnya di PDAM.
Perwakilan masyarakat Kecamatan Kontunaga, Irwan Sangia mensinyalir,
Pj kades sengaja mengulur-ngulur menyetor nama-nama calon penerima manfaat ke PDAM.
Menurutnya, mereka diduga kuat akan mencari keuntungan dalam program air bersih yang telah dianggarkan di APBDes sebesar Rp 2,5 juta per kepala keluarga.
"Kami ingatkan para Pj kades agar membuang jauh-jauh pikiran untuk mencari keuntungan," tegas Irwan Sangia, Minggu (3/10/2021).
Ia meminta Bupati Muna, LM Rusman Emba untuk melakukan langkah-langkah agar air bersih bisa dirasakan oleh masyarakat.
Karena, ia menilai meski persoalan air bersih itu sudah dipresure DPRD, namun tidak ada realisasi.
"Kami minta bupati agar mencopot para Pj kades itu. Mereka sudah menghalang-halangi kebijakan bupati untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat," terangnya.
Ia juga mengingatkan anggota DPRD, khususnya dari daerah pemilihan (Dapil) VI agar tidak usah terlalu berwancana untuk turun meninjau proses naiknya air dari sumber mata air Jompi ke bak penampungan di Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM) Kontunaga.
"Anggota DPRD tidak usah repot-repot turun ke lapangan, karena sudah ada jaminan dari PDAM. Mereka seharusnya, saat ini berpikir bagaimana air bisa mengalir ke rumah masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Satu Rumah di Bombana Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 75 Juta
Baca Juga: Kadis PUPR dan Kepala BKPSDM Kandidat Kuat Sekda Muna
Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Muna, Rustam mengatakan, dalam persoalan penyambungan air bersih itu, pihaknya sebatas memfasilitasi antara desa dengan PDAM.
Kini, para Pj kades tengah melakukan pendataan terhadap calon penerima manfaat sesuai kriteria yang ditetapkan.
"Kita juga sudah minta agar cepat menyetorkan nama-nama calon penerima manfaat di PDAM," ujarnya.
Sementara itu, Direktur PDAM, Muhamad Nurhayat Fariki mengaku, sampai saat ini baru lima desa yang menyetor nama-nama warganya.
Ia tidak tahu apa yang menjadi kendala desa-desa lainnya. Dengan hanya lima desa, menurutnya, belum maksimal bila dilakukan penyambungan.
"Kalau hanya lima desa, belum maksimal. Paling hanya sekitar 300 sambungan rumah (SR)," pungkasnya. (A)
Reporter: Sunaryo
Editor: Fitrah Nugraha