Polisi Beber Sejumlah Fakta Terkait Dugaan Penculikan Anak di Kolaka Utara
Muh. Risal H, telisik indonesia
Kamis, 19 Januari 2023
0 dilihat
Seorang siswi Kelas 1 SD di Kolaka Utara diduga nyaris jadi korban penculikan oleh orang tidak dikenal. Foto: suaraviral
" Aparat Polsek Pakue, Kabupaten Kolaka Utara membeberkan sejumlah fakta terkait informasi dugaan penculikan anak di Desa Lawata, Kecamatan Pakue Utara yang sempat viral di media sosial dan meresahkan masyarakat "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Aparat Polsek Pakue, Kabupaten Kolaka Utara membeberkan sejumlah fakta terkait informasi dugaan penculikan anak di Desa Lawata, Kecamatan Pakue Utara yang sempat viral di media sosial dan meresahkan masyarakat.
Menurut Kapolsek Pakue, IPDA Badmar, berdasarkan hasil penyelidikan dan pengembangan informasi bersama Timsus Polsek, PS Kanit Reskrim dan PS Kanit Intelkam pada Rabu (18/1/2023), pukul 13.15 Wita, terhadap korban Arsi bahwa benar telah terjadi peristiwa korban ditarik oleh seseorang yang tidak dikenal sebanyak 2 kali.
"Kemudian korban ditawari uang Rp 10.000. Korban sempat melakukan perlawanan dengan cara menggigit, sehingga belum dapat disimpulkan apakah peristiwa itu sebuah percobaan penculikan atau bukan," kata Kapolsek Pakue, Kamis (19/1/2023).
Peristiwa tersebut lanjutnya, terjadi pada Jumat (13/1/2023) sekira pukul 11.30 Wita dan mulai viral di media sosial Facebook dan Grup WhatsApp pada Selasa (17/1/2023).
Baca Juga: Penculikan Anak yang Ditukar dengan Barang Belanjaan Marak Terjadi di Makassar
Setelah kejadian penculikan itu viral diperbincangkan di media sosial WhatsApp, baik grup pemerintah desa maupun grup Sekolah SDN 4 Pakue Utara. Kapolsek Pakue bersama tim langsung mendatangi Kepala SDN 4 Pakue Utara, Nahrun di kediamannya di Desa Puundoho, Kecamatan Pakue Utara untuk dilakukan introgasi.
"Kepala sekolah yang mengshare/bagikan informasi kejadian penculikan itu ke grup Diknas Kolaka Utara, sehingga menjadi perhatian khusus kemudian ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Surat Edaran dari Diknas kabupaten," terangnya.
Selain WhatsApp, informasi penculikan juga heboh di media sosial Facebook. Penelusuran Kapolsek Pakue bersama tim berhasil mengungkap orang pertama memposting kejadian penculikan tersebut melalui akun Facebooj bernama Thatha, perempuan bernama ITA dengan alasan mendapat berita dari keluarganya yang tinggal di tempat korban.
"Parahnya lagi ketika perempuan bernama ITA ini mengambil narasi kejadian serupa, tapi kejadian yang terjadi di wilayah lain yang berasal dari media sosial TikTok, kemudian mengaitkan dan membuatkan narasi dengan kejadian berita penculikan yang terjadi di Desa Lawata sehingga semakin viral dan menimbulkan keresahan terhadap masyarakat," bebernya.
Lebih lanjut, Badmar mengungkapkan, jika informasi yang beredar grup WhatsApp Pemerintah Kecamatan Pakue, Pakue Tengah dan Pakue Utara yang dibagikan berkal-kali tidak sesuai dengan fakta kejadian yang dialami oleh korban.
Sesuai keterangan korban bersama dengan kedua orang temannya, di mana diinformasi yang WhatsApp dituliskan korban adalah anak Sekdes Lawata, faktanya bukan. Pelaku menggunakan 1 unit mobil Avanza krem, faktanya menurut keterangan korban pelaku pada saat datang menarik dan meninggalkan korban itu dengan berlari.
Informasi yang beredar ada warga yang melihat kejadian, faktanya pada saat kejadian dan setelah kejadian korban ditarik setelah itu pelaku lari hanya ada korban dengan kedua orang temannya.
"Sehingga dengan beberapa uraian tersebut belum bisa disimpulkan, apakah benar ini sebuah motif penculikan ataukah hanya kesengajaan atau candaan oleh pelaku terhadap korban dengan maksud dan tujuan untuk menakut-nakuti," ujarnya.
Polsek Pakue akan terus mendalami dan melakukan penyelidikan lebih lanjut agar dapat mengungkap orang tidak dikenal yang merupakan terduga pelaku dalam kasus dugaan penculikan anak yang terjadi di Desa Lawata, Kecamatan Pakue Utara yang saat ini meresahkan warga masyarakat.
Sementara itu, Camat Kodeoha, Zainuddin menuturkan, informasi penculikan anak yang cepat beredar ke telinga masyarakat melalui media sosial Facebook dan WhatsApp membuat banyak orang tua was-was.
Olehnya itu, pihaknya telah menerbitkan surat himbauan tertanggal 18 Januari 2023 guna disebar ke sejumlah tempat umum, masjid dan lainnya di wilayah Kecamatan Kodeoha.
Baca Juga: Biaya Pembenahan Jalur By Pass Kolaka Utara jadi Kewenangan P2JN dan BWS
"Betul. Kami telah keluarkan surat ke desa untuk merespon kabar penculikan itu karena mengganggu dan meresahkan pikiran masyarakat," kata Zaenudin.
Kata dia, inti dari lembaran tersebut meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan kepada para buah hatinya khususnya yang berstatus pelajar SD sederajat.
"Sekedar berjaga-jaga saja dan mengingatkan para orang tua yang memiliki anak," imbuhnya.
Diketahui, dugaan penculikan dialami Siswi Kelas 1 SD, Arsi (7). Kejadian tersebut terjadi pada Jumat, 13 Januari 2023 sekira pukul 11.30 Wita. (B)
Penulis: Muh. Risal H
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS