Pro Kontra Program Berkelanjutan Kelapa Sawit Konawe Utara

Febry Jahra Lestiani, telisik indonesia
Kamis, 09 Februari 2023
0 dilihat
Pro Kontra Program Berkelanjutan Kelapa Sawit Konawe Utara
Ada beberapa hal yang menjadi pro kontra dalam menghadapi program kelapa sawit berkelanjutan di Konawe Utara. Foto: Ist

" Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas penting di Konawe Utara. Oleh karena itu, diharapkan menjadi komoditas unggulan selain pertambangan "

KONAWE UTARA, TELISIK.ID - Seruan global yang mendesak untuk minyak sawit yang diproduksi secara berkelanjutan semakin meningkatkan kesadaran berbagai pemangku kepentingan.

Sejak tahun 2013 ada 74 persen penyulingan minyak sawit di Asia Tenggara yang sudah menyatakan bahwa mereka sudah memenuhi kapasitas. Dinamika produksi sawit saat ini terus menyebabkan deforestasi dan berbagai macam dilematis dari sisi bagaimana sebetulnya kerja sama harus tercipta antara sektor swasta, masyarakat di sekitarnya dan juga pemangku kepentingan lainnya.

Maria Lauranty, Country Director Oxfam Indonesia menyampaikan pentingnya kerja sama antara aktor untuk mempromosikan rantai nilai yang berkelanjutan. Degan perbaikan praktek usaha sehingga rantai pasok kelapa sawit dapat diperbaiki dan menerapkan pengelolaan budidaya yang berkelanjutan.

‘’Dalam rangka memperbaiki tata kelola kelapa sawit, pemerintah terus mendorong kebijakan rencana aksi nasional kelapa sawit. Kami ingin berkontribusi dan juga mendorong rencana aksi nasional dan rencana aksi daerah dapat terus mendorong upaya bersama sehingga tata kelola pembangunan berkelanjutan dapat tercapai di sektor ini,’’ ucapnya saat dialog multi pihak, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga: Pabrik Kelapa Sawit Tanpa Kebun yang Masuk Sumatera Selatan Dievaluasi

Selain itu, Kepala Bappeda Konawe Utara, La Ode Muhaimin mengatakan, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas penting di Konawe Utara. Oleh karena itu, diharapkan menjadi komoditas unggulan selain pertambangan.

‘’Kabupaten Konawe Utara memiliki hamparan perkebunan kelapa sawit seluas 23.000 ha. Namun pengelolaannya mendapat sorotan tajam di tengah persaingan dagang dan juga isu tentang hilangnya hutan akibat pembukaan lahan sawit,’’ ungkapnya.

Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas SDM Petani, Dinas TPHP Konawe Ajarkan Budidaya Kelapa Sawit dan Nilam

Selain itu, tambahnya, ada hak masyarakat lokal dan hak pekerja yang mesti diselesaikan. Di luar dari permasalahan tersebut, ternyata kelapa sawit merupakan komoditas tanaman yang membuka lapangan pekerjaan untuk 600 tenaga kerja yang aktif.

‘’Usaha keseimbangan lingkungan dan bagaimana hak-hak petani dapat dipenuhi secara adil maupun perusahaan dapat bertahan dalam berkelanjutan usaha ini. Sehingga Kabupaten Konawe utara ke depannya dapat dijadikan sebagai daerah best practice dalam pengolahan komoditas sawit di Sulawesi Tenggara,’’ tegasnya.

Ia pun berharap ada langkah strategis terkait penyelesaian rencana aksi kelapa sawit berkelanjutan menuju program keberlanjutan kelapa sawit di Kabupaten Konawe Utara, sekaligus memberikan rekomendasi pendekatan dalam penyelesaian berbagai isu kelapa sawit seperti deforestasi, konsen hutan dan hak-hak petani. (B)

Penulis: Febry Jahra Lestiani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga