Prokes Ketat PON Papua Bakal Seperti Olimpiade Tokyo, Ini Gambarannya
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 15 September 2021
0 dilihat
Suasana tempat pelaksanaan PON Papua. Foto: Repro okezone.com
" Sukses Olimpiade Tokyo jadi acuan penyelenggaraan PON Papua, termasuk penerapan prokesnya "
PAPUA, TELISIK.ID - Masyarakat Indonesia, khususnya para olahragawan akan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, yang akan dihelat pada 2-15 Oktober 2021.
Mengingat berlangsung di tengah pandemi COVID-19, tentunya akan ada penyesuaian yang dilakukan utamanya penerapan protokol kesehatan (prokes).
Dilansir dari Suara.com - jaringan Telisik.id, penerapan prokes pada PON edisi kali ini tidak lepas dari suksesnya penyelenggaran Olimpiade Tokyo 2020 beberapa waktu lalu. Di mana ajang multi event paling bergengsi di dunia tersebut sukses terselenggara di tengah wabah Virus Corona.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Marciano Norman mengatakan, sukses Olimpiade Tokyo jadi acuan penyelenggaraan PON Papua, termasuk penerapan prokesnya.
"Keberhasilan Olimpiade Tokyo jadi rujukan kita semua bagaimana bisa laksanakan PON dengan baik. Keberhasilan Olimpiade Tokyo jadi acuan untuk PON Papua," kata Marciano dalam talk show yang digelar virtual oleh BNPB, Rabu (15/9/2021).
Menurut Marciano, prokes yang akan diterapkan di PON Papua bakal ketat seperti Olimpiade Tokyo.
Di antaranya, semua pihak yang terlibat wajib sudah divaksin dan kontingen yang berangkat ke Papua lebih dulu harus menjalani karantina.
"Harus karantina beberapa hari jelang berangkat. Nanti ada PCR test juga yang dilakukan secara berkala," jelasnya.
"Nanti ada PCR test sebelum berangkat dan saat tiba di sana (Papua) juga ada tes antigen. Jadi nanti kami ingin kondisi kesehatan terjamin, masyarakat Papua juga aman karena tidak ada yang bawa penyakit," ungkapnya.
Baca Juga: Jokowi Teken PP Baru: ASN Dipecat jika Bolos Kerja 10 Hari Berturut-turut
Baca Juga: Percepat Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Kapolri Launching ASAP Digital Nasional
Adapun selama berlangsungnya PON, sistem bubble akan diterapkan. Di mana setiap atlet, pelatih, dan pihak yang berkepentingan hanya diperbolehkan beraktivitas di lokasi yang sudah ditentukan.
Mereka hanya boleh keluar dari lokasi tersebut untuk berlatih dan bertanding. Adapun untuk olahraga yang melakukan kontak fisik akan dilakukan tes tambahan.
"Nanti juga kami akan pakai sistem bubble. atlet yang terlibat body kontek harus tes antigen tambahan," pungkasnya.
Untuk diketahui, dikutip dari wikipedia.org, Pekan Olahraga Nasional yang disingkat PON adalah pesta olahraga nasional di Indonesia yang diselenggarakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia.
PON diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti seluruh provinsi di Indonesia. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha