PTM Tetap Berjalan di Tengah Kewaspadaan Hepatitis Akut Misterius

Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Senin, 09 Mei 2022
0 dilihat
PTM Tetap Berjalan di Tengah Kewaspadaan Hepatitis Akut Misterius
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hari ini tetap dimulai sesuai jadwal karena belum ada keputusan pasti terkait hepatitis akut misterius dari Kemenkes. Foto: Repro Tempo.co

" Hepatitis akut misterius dikabarkan cenderung menyerang anak-anak dengan gejala seperti diare, sakit perut, urine warna kecoklatan seperti air teh, nyeri atau rasa tidak nyaman di perut, mual dan muntah serta demam "

JAKARTA, TELISIK.ID - Kasus COVID-19 yang mulai menurun di Indonesia adalah salah satu berita baik. Sayangnya, hal itu tidak berlangsung lama dikarenakan adanya kasus baru, yakni Hepatitis Akut Misterius.

Kasus ini melanda banyak negara termasuk tanah air kita, Indonesia. Hepatitis akut misterius ini dikabarkan cenderung menyerang anak-anak dengan gejala seperti diare, sakit perut, urine dengan warna kecoklatan seperti air teh, nyeri atau rasa tidak nyaman di perut, mual dan muntah serta demam.

Mengutip dari tempo.co, terkait dengan hal itu, Kementerian Pendidikan memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap akan digelar sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.

Walaupun Kementerian Kesehatan telah mengumumkan tiga kasus hepatitis akut pada anak, pada 1 Mei lalu.

Sebagian daerah akan memulai PTM pada hari ini (9/5/2022), dan sebagian lain seperti di Jakarta dan daerah penyangga dimulai pada 12 Mei mendatang.

Baca Juga: Waw, Ini Daftar 5 Instansi PNS dengan Tunjangan Tertinggi

PTM digelar karena memang belum ada arahan dari Kementerian Kesehatan ke Kementerian Pendidikan terkait hal ini.

Selain itu, saat ini memang belum ada protokol dari Kementerian Pendidikan untuk pencegahan ke anak didik soal hepatitis akut ini yang diterapkan secara luas di sekolahan.

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Jumeri, otoritas yang berwenang dalam hal kesehatan ini tetap Kementerian Kesehatan.

“Kami belum pernah diskusi dengan Kemenkes, dan belum ada arahan tentang hepatitis. Kemenkes sedang mengkaji," katanya, Minggu (8/5/2022).

Di samping itu, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Muzal Kadim menyatakan, sampai saat ini pihaknya juga belum ada keputusan untuk menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Namun dia mengatakan, saat ini IDAI bekerja sama dengan Kemenkes untuk menangani kasus hepatitis akut ini.

"Disiapkan protokol-protokol untuk anak khususnya dokter anak di RS-RS di seluruh Indonesia dari IDAI ke dokter anak," katanya, Sabtu (7/5/2022).

Sebelumnya diketahui, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Kemenkes belum menggolongkan kejadian itu sebagai kasus hepatitis akut berat. 

Sebab, masih ada fase lanjutan investigasi berupa pemeriksaan laboratorium, terutama pemeriksaan Adenovirus dan Hepatitis E yang membutuhkan waktu 10-14 hari ke depan. 

Baca Juga: Arus Balik Pemudik, 120 Ribu Kendaraan Bergerak Menuju Jakarta

"Kami belum golongkan dalam hepatitis akut bergejala berat, tetapi baru masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium," katanya, Kamis (5/5/2022). 

Nadia mengatakan, dari ketiga pasien tidak ditemukan riwayat penyakit bawaan hepatitis dari keluarga. Penyakit hepatitis akut ini juga bukan disebabkan hepatitis A, B, C, E dan banyak menyerang anak-anak di bawah 16 tahun dan lebih banyak lagi di bawah 5 tahun.  

"Dari ketiga anak tersebut tidak ada yang memiliki riwayat dengan gejala penyakit yang sama," katanya. 

Ketiga pasien anak itu dilaporkan meninggal di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022. (C)

Reporter: Nurdian Pratiwi

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga