Ratusan Nelayan Kendari Kumpulkan 6.913 Ton Sampah di Laut

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Kamis, 27 Oktober 2022
0 dilihat
Ratusan Nelayan Kendari Kumpulkan 6.913 Ton Sampah di Laut
Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio memberikan penghargaan kepada para nelayan yang mengumpulkan sampah terbanyak, di acara Bulan Cinta Laut, Kamis (27/10/2022). Foto: Adinda Septia Putri/ Telisik

" Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggaungkan gerakan nasional Bulan Cinta Laut (BCL). Gerakan ini mengajak 14 daerah pesisir di Indonesia untuk membersihkan sampah plastik di laut "

KENDARI, TELISIK.ID – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggaungkan gerakan nasional Bulan Cinta Laut (BCL). Gerakan ini mengajak 14 daerah pesisir di Indonesia untuk membersihkan sampah plastik di laut.

Kota Kendari menjadi salah satu dari 14 daerah yang ditunjuk KKP dengan 13 kota dan provinsi lainnya seperti Banda Aceh, Medan, Padang, Tanjung Pinang, Serang, Cilacap, Cirebon, Bali, Pontianak, Balikpapan, Manado, Sorong dan Merauke.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan, gerakan BCL dilakukan dengan mengerahkan 205 nelayan dari tiga kecamatan dan sembilan kelurahan di Kota Kendari, antara lain Kecamatan Kendari Barat, Nambo dan Abeli.

Baca Juga: Pembangunan Dikebut, The Park Mall Dipastikan Rampung Sebelum 2023

Lebih lanjut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tenggara, La Ode Kardini menjelaskan, ratusan nelayan tersebut didorong untuk mengumpulkan sampah dari laut di setiap mereka melaut.

Sampah tersebut nantinya akan dikumpulkan selama sebulan dan setiap bulannya DKP akan memberikan kompensasi dari sampah yang terkumpul, satu kilogram sampah akan dihargai setara satu kilogram ikan.

DKP melaporkan jumlah sampah yang telah terkumpul sejak awal Oktober 2022 lalu sampai kemarin, Rabu (26/10/2022) mencapai seberat 6.913 ton sampah. Belum lagi hari ini, Kamis (27/10/2022) digelar pembukaan BCL yang menghasilkan 6,7 ton sampah dari kegiatan pemungutan sampah oleh masyarakat.

Bukan tanpa alasan, Kardini mebeberkan besarnya potensi laut Indonesia mencapai 75 persen yang bisa digali apabila masyarakat berkomitmen untuk menjaga kebersihan laut. Belum lagi potensi laut di Sulawesi Tenggara, dari 17 kota/kabupatennya semua mempunyai wilayah laut, kecuali Kolaka Timur.

Tempat sama, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio menjelaskan dampak bahaya dari menumpuknya sampah di lautan. Menurutnya, lautan yang dipenuhi sampah khususnya sampah plastik akan ikut termakan oleh ikan-ikan yang hidup di laut.

Baca Juga: Soal Pasar Basah Mandonga, PT Kurnia: Tak Penuhi Kewajiban Karena Harga Kios Tidak Naik

Apabila ikan yang terkontaminasi microplastic tersebut dikonsumsi oleh masyarakat, akan menimbulkan berbagai penyakit di tubuh. Belum lagi jika ibu hamil yang mengkonsumsinya, akan berpotensi melahirkan anak yang cacat.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan penurunan sampah plastik di laut mencapai 70 persen sebelum tahun 2025. Angka ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018.

Sementara itu KKP melaporkan, saat ini Indonesia telah berhasil menekan jumlah sampah di laut hingga 15,3 persen sejak 2018 lalu. (A)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin

Baca Juga