Anggaran Rapat dan Dinas Luar Pemprov Sulawesi Tenggara Kena Efisiensi, Uangnya Dialihkan Bangun Jalan
Erni Yanti, telisik indonesia
Selasa, 19 Agustus 2025
0 dilihat
Suasana Kantor Bappeda dan jalan baru yang dibangun di Sulawesi Tenggara. Foto: Erni Yanti/Telisik/Ist.
" Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tenggara (Sultra), membahas secara rinci terkait efisiensi anggaran di Sultra "

KENDARI, TELISIK.ID - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tenggara (Sultra), membahas secara rinci terkait efisiensi anggaran di Sultra.
Pihak Bappeda menyampaikan bahwa langkah efisiensi anggaran yang tengah diberlakukan tidak berdampak pada penurunan kinerja pelayanan publik. Bahkan, efisiensi justru disebut mendorong optimalisasi tugas secara menyeluruh.
Kepala Bappeda Sultra, J. Robert menyampaikan, pemangkasan anggaran belanja konsumtif, seperti makan minum rapat, perjalanan dinas, alat tulis kantor (ATK), dan barang-barang operasional kantor lainnya, merupakan bagian dari upaya nasional sesuai Instruksi Presiden (Inpres) dan strategi efisiensi.
"Efisiensi ini lebih pada pengeluaran konsumtif, bukan anggaran substantif yang menyangkut pelayanan publik. Kinerja tetap berjalan normal, bahkan lebih optimal," ujar Robert, Selasa (19/8/2025).
Sebagai bagian dari strategi, anggaran perjalanan dinas dipotong hingga 50 persen. Sebagian besar kegiatan tatap muka diganti dengan rapat daring menggunakan platform Zoom.
Baca Juga: Tiga Proyek Infrastruktur Jembatan di Kolaka Utara Terancam Batal Gegara Efisiensi Anggaran
"Kita rapat di kantor, tidak perlu keluar daerah kecuali benar-benar diperlukan," tambahnya.
Menurut Robert, efisiensi ini bukan sekadar pemotongan, tapi bagian dari optimalisasi. Dalam praktiknya, satu kunjungan dinas kini mencakup beberapa urusan lintas bidang, yang sebelumnya dikerjakan terpisah oleh masing-masing bidang.
"Kita analogikan seperti ibu rumah tangga ke pasar. Dulu beli bumbu, ikan, dan sayur dilakukan tiga kali oleh orang berbeda. Sekarang, cukup satu kali pergi untuk membeli semuanya. Hasilnya tetap bisa dimanfaatkan semua bidang," jelasnya.
Robert juga menegaskan bahwa era digitalisasi turut mendukung efisiensi ini. Banyak pekerjaan kini tidak lagi membutuhkan dokumen fisik. Tanda tangan elektronik, data digital, dan pengarsipan berbasis cloud mengurangi kebutuhan ATK secara signifikan.
"Era paperless sudah lebih dari 10 tahun. Jadi kalau ada yang masih mengeluh soal ATK, berarti belum beradaptasi dengan digitalisasi," tegasnya.
Meski ada persepsi negatif dari sebagian pihak terkait efisiensi anggaran, Bappeda menilai keluhan tersebut muncul dari kebiasaan lama yang belum ditinggalkan.
"Sebenarnya, ini soal kebiasaan saja. Kalau dulu terbiasa sering dinas luar karena ada uang harian, sekarang frekuensinya dikurangi. Tapi bukan berarti kinerjanya terganggu," ucap Robert.
Dana hasil efisiensi disebut telah dialihkan ke sektor yang lebih substansial, seperti infrastruktur. Salah satunya untuk peningkatan kualitas jalan di berbagai titik di Sultra.
Baca Juga: Efisiensi Anggaran Tak Halangi Kinerja Bappeda Sultra Layani Masyarakat Lebih Optimal
"Kita bisa bangun jalan di beberapa titik tanpa tambahan anggaran. Artinya, uang hasil efisiensi ini digunakan untuk hal yang benar-benar dibutuhkan masyarakat," katanya.
Robert menegaskan, kunci keberhasilan efisiensi anggaran adalah pemahaman dan loyalitas terhadap kebijakan yang sudah dirancang secara nasional.
"Kalau ada perangkat daerah yang merasa kesulitan, itu berarti belum memahami esensi efisiensi. Pemerintah Pusat tentu sudah menghitung semuanya. Kita sebagai pelaksana tinggal menyesuaikan," tutupnya. (C)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS