Lewat Driver Ojol, Mahasiswa UHO Kendari Ini Biayai Keluarga dan Kuliah

La Ode Sugia, telisik indonesia
Jumat, 31 Mei 2024
0 dilihat
Lewat Driver Ojol, Mahasiswa UHO Kendari Ini Biayai Keluarga dan Kuliah
Iksan dengan semangatnya dalam menunggu orderan masuk di pangkalan Ojol. Foto: La Ode Sugia/Telisik

" Iksan (24), mahasiswa aktif Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Haluoleo (UHO) berprofesi sampingan sebagai driver ojek online (Ojol) memiliki inspirasi dan semangat dalam menjadi tulang punggung keluarga dan menanggung biaya kuliah secara mandiri melalui pekerjaan ojol "

KENDARI,TELISIK.ID - Iksan (24), mahasiswa aktif Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Haluoleo (UHO) berprofesi sampingan sebagai driver ojek online (Ojol) memiliki inspirasi dan semangat dalam menjadi tulang punggung keluarga dan menanggung biaya kuliah secara mandiri melalui pekerjaan ojol.

Pria yang berdomisili di Jalan Terong, Kelurahan Mokoau, Kacamatan Kambu, Kota Kendari ini berstatus sebagai mahasiswa dari tahun 2018 dan memiliki sampingan sebagai driver Ojol sejak awal tahun 2022 hingga sekarang.

Iksan menjadi driver Ojol kurang lebih 3 tahun terakhir. Sebelum melakoni pekerjaan tersebut, ia hanya fokus mengejar tugas perkuliahan semata, namun karena tuntutan ekonomi akhirnya ia terinspirasi untuk menjalani pekerjaan sampingan sebagai driver ojek online.

Menjadi seorang mahasiswa aktif dan tinggal di perantauan dengan biaya hidup yang banyak baik untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, maupun menutupi biaya kuliah serta biaya hidup keluarga, tentu tidak mudah bagi iksan untuk memanajemen waktu agar bagaimana perkuliahan tetap berjalan lancar dan biaya hidup keluarga serta biaya kuliah tetap bisa terpenuhi.

Baca Juga: Ternyata Ini Salah Satu Alasan Pembeli Enggan ke Pasar Sentral Kendari

Semenjak tahun 2022, setiap harinya dijalani sebagai ojol dengan mencari orderan setalah memastikan tugas perkuliahan dalam tiap harinya telah selesai.

Lelaki asli Muna ini memulai aktivitasnya sebagai ojol kadangkala berangkat dari kampus UHO mencari orderan di tempat mangkalnya di sekitar kampus dan wilayah Lippo Plaza Pasar Baru, terkadang juga ke wilayah yang ia anggap berpotensi banyak meraup orderan.

"Saat ini saya sudah memasuki semesta akhir perkuliahan, jadi aktivitas di kampus tak sepadat waktu masih di tahap semeter awal. Jadi untuk memanajemen waktuku tidak lagi serepot dulu," ucap Ikshan, belum lama ini.

Iksan mengatakan, menjadi driver ojol adalah sebuah pekerjaan sampingan yang bisa memenuhi kebutuhan hidup. Di samping bisa menutupi kebutuhan hidupnya, ia juga bisa berbagi pada orang tua.

Saat ini demi menabung untuk biaya proses penyelesaian studi dan di tengah biaya hidup lainya, terkadang ia rela untuk menerima orderan hingga larut malam dan bahkan subuh hari. Meski kadang harus menerobos hujan dan panas.

"Biasanya di waktu orderan lagi sunyi, walau kondisi hujan lebat dan bahkan subuh hari saya tetap standby menerima orderan demi mencapai target tabungan," tuturnya.

Iksan menerima berbagai macam orderan mulai dari barang, makanan hingga mengantar penumpang. Ia mengaku gembira karena profesi tersebut sudah dijadikan sejenis hobi.

"Untuk sekarang saya sering mendapatkan orderan berjenis makanan karena lagi musim hujan dan tentunya agar tidak terbebani menjalaninya saya belajar untuk menjadikan profesi ini sebagai hobi, sebab saya yakin dan percaya bahwa segala sesuatu jenis pekerjaan yang bisa kita jadikan sebagai hobi maka pekerjaan tersebut akan terasa ringan dan lebih enjoy untuk di jalani," tutur Iksan dengan dialek kalemnya.

Pendapatan Iksan tidak menoton dalam tiap harinya, tergantung rajin dan banyaknya orderan yang masuk. Kalau lagi ramai biasanya di hari-hari libur atau di momen-momen tertentu dia mendapatkan Rp 300 ribu dalam sehari, kadang juga kurang karena sunyinya orderan.

Baca Juga: Puluhan Mahasiswa di Kendari Unjuk Rasa Tolak Kenaikan UKT dan IPI

Adanya sosok seperti Iksan, mahasiswa aktif UHO yang berdikari menutupi biaya hidup di perantauan dan biaya kuliah sendiri serta menjadi tulang punggung keluarga melalui pekerjaan sampingan sebagai ojol tentu menjadi inspirasi setiap anak yang lain.

Dewi (18) misalnya. Mahasiswa Univertias Muhamadiayah Kendari sekaligus pengguna ojol ini mengaku mendapatkan inspirasi dari iksan yang telah berkontribusi merubah mindset pemikirannya.

"Kita bahwa tak semestinya biaya kuliah dan biaya hidup seorang mahasiswa itu diletakkan sepenuhnya kepada orang tua, bermahasiswa berarti berpikir kreatif agar bagaimana mengupayakan pendidikan tetap berjalan sukses melalui ijtihad kita sendiri tanpa harus bergantung pada orang tua," kata Dewi.

"Saya merasa terpukul dan juga termotivasi sebab mahasiswa yang memiliki inspirasi seperti Iksan sudah jarang lagi ditemukan di tengah-tengah zaman modern dan persaingan ego yang ketat di antara mahasiswa seperti sekarang ini," tambahnya. (B)

Penulis: La Ode Sugia

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga