Rawan Bencana, Bupati Kolut Sampaikan 4 Tips Kesiapsiagaan Bencana

Muh. Risal H, telisik indonesia
Selasa, 22 Maret 2022
0 dilihat
Rawan Bencana, Bupati Kolut Sampaikan 4 Tips Kesiapsiagaan Bencana
Bupati Kolut, Drs. H. Nur Rahman Umar, MH saat memimpin Apel Siaga Mitigasi, Pelatihan dan   Penggunaan Peralatan Kebencanaan. Foto: Diskominfo Kolut

" Empat tips tersebut yaitu kenali ancaman bencana di sekitar kita, kurangi risiko bencananya sesuai kemampuan kita, tentukan tempat aman di sekitar kita, dan ajak seluruh keluarga melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Di balik panorama alam yang indah, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) ternyata rawan bencana. Antara lain bencana hidrometeorologi yang dipicu kondisi cuaca dan iklim ekstrem, gelombang tinggi, hujan lebat yang dapat mengakibatkan banjir bandang, serta kemarau yang bisa menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.

Untuk itu, Bupati Kolut, Drs. H. Nur Rahman Umar, MH melalui kegiatan Apel Siaga Mitigasi, Pelatihan dan Penggunaan Peralatan Kebencanaan, mengingatkan pentingnya meningkatkan koordinasi lintas sektoral dinas, instansi lembaga untuk membangun komitmen bersama-sama dalam penanggulangan bencana di seluruh wilayah rawan bencana di Kolut.

Selain itu, dalam kegiatan apel siaga bencana yang digelar di halaman Markas Polisi Resort (Mapolres) Kolut, Senin (21/3/2022), Bupati Kolut menyampaikan 4 langkah atau tips dalam kesiapsiagaan bencana.

Empat tips tersebut yaitu kenali ancaman bencana di sekitar kita, kurangi risiko bencananya sesuai kemampuan kita, tentukan tempat aman di sekitar kita, dan ajak seluruh keluarga melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman.

Bupati Kolut bersama Kajari dan Kapolres Kolut saat apel siaga bencana. Foto: Diskominfo Kolut

 

Hal ini selaras dengan arahan Bapak Presiden pada pembukaan Rakornas Penanggulangan Bencana tahun 2022 di Istana Negara.

"Penanggulangan bencana Kabupaten Kolaka Utara ini sangat penting dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja," terangnya.

Tak kalah pentingnya, lanjut politisi Partai Demokrat ini, penanganan bencana kegiatan-kegiatan mitigasi fisik struktural dan non-fisik, sistem peringatan dini, kesiapsiagaan untuk tangggap darurat, dan segala upaya pengurangan risiko melalui intervensi pembangunan dan program pemulihan.

Baik yang bersifat struktural-fisik maupun non-struktural harus dikoordinasikan dan terintegrasi dengan baik sehingga berbagai macam masalah yang diakibatkan oleh bencana bisa tertangani dengan cepat dan tepat.

Baca Juga: Indeks Pembangunan Manusia Mubar Belum Maksimal Sesuai Target

"Saya juga berharap masyarakat semakin tangguh, tanggap, dan tangkas menghadapi bencana. Lebih dari itu, muncul kesadaran dari lubuk hati yang paling dalam pada setiap warga negara, tentang pentingnya sadar bencana," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolut,  Dr. Hj. Andi Syamsuriani ST. MM mengatakan, tujuan kegiatan simulasi kebencanaan untuk membangun sinergitas semua stakeholder yang terkait dan masuk dalam perangkat kebencanaan termasuk unsur TNI-Polri, PMI, Tagana, Dinas Kesehatan PSC 119, Damkar serta para relawan.

"Untuk titik rawan bencana alam di Kolut terbagi tiga zona, terparah di zona Kota Lasusua yakni sungai Batu Ganda, masuk ketegori bencana nasional. Zona selatan Kecamatan Wawo dan Kecamatan Lambai dan zona utara Kecamatan Batu Putih," urainya.

Untuk diketahui, turut hadir dalam kegiatan Apel Siaga Mitigasi, Pelatihan dan Penggunaan Peralatan Kebencanaan, perwakilan Dandim 1412 Kolaka Raya, Kapolres Kolut, AKBP  Moh. Yosa Hadi, S.IK, MM, Kepala Kejaksaan Negeri Kolut, Teguh Imanto, SH., M.Hum, Ketua Pengadilan Agama Lasusua, Achmad N, S.HI. MH. perwakilan Kemenag Kolut, Kasat Pol PP Kolut, Sekertaris Dikbud Kolut, serta para  camat se-Kolut.

Baca Juga: Tak Mampu Dibiayai APBD, Pembangunan Bendungan dan Pelabuhan Kontainer Diusul di APBN

Kegiatan kemanusiaan ini diikuti para personel gabungan dari berbagai unsur, terdiri dari jajaran TNI, Polri, BPBD, Tagana, Sat Pol PP, Damkar, dan para kepala desa se-Kolut.

Peralatan yang disimulasikan yakni tenda kebencanaan, tenda keluarga, tenda pengungsi, perahu penolong, Alkon, mobil dapur, mobil serbaguna, dan rescue.

Kegiatan ini sejalan dengan amanah pemerintah yang tertuang dalam UU No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah rangkaian dari Pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dalam pengurangan risiko bencana. (B-Telisik)

Reporter: Muh. Risal H

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga