Sebagai Negara yang Berdaulat, Cina Harus Beretika
Mutarfin, telisik indonesia
Selasa, 07 Januari 2020
0 dilihat
Perairan Natuna yang diklaim oleh Cina. Foto: Repro independensi.com
" Sebagai negara yang kedaulatannya telah diakui, harusnya Cina lebih beretika bukan malah mengklaim. "
KENDARI, TELISIK.ID - Situasi Cina dan Indonesia mulai memanas seiring dengan klaim Cina atas natuna.
Pakar hukum, Dr. Herman SH, LL.M menerangkan, seharusnya Cina lebih beretika sebab kawasan natuna merupakan wilayah kedaulatan NKRI dan itu telah diakui oleh PBB.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Harga Ikan di Busel Melonjak
"Sebagai negara yang kedaulatannya telah diakui, harusnya Cina lebih beretika bukan malah mengklaim," ungkap Dekan Fakultas Hukum UHO ini, Senin (7/1/2020).
Ia menduga, motivasi Cina berambisi mengklaim lautan natuna sebagai kawasannya mungkin ada kalkulasi sendiri sebab lautan nantuna secara ekonomi memiliki banyak biota laut yang bisa dikelola.
Selain itu, kawasan laut natuna merupakan kawasan penyeberangan kapal laut. Belum lagi, dasar lautnya mengandung minyak.
"Sejauh ini, kalau dilihat dari letaknya, seharusnya yang berdekatan dengan laut natuna kan Filipina. Kalau Cina itu jauh. Logikanya, yang harusnya berambisi itu Filipina, bukan cina," ungkapnya.
Berdasarkan konferensi internasional UNCLOS (Konvensi Hukum Laut Internasional) tahun 1982, menyatakan bahwa natuna yang sekarang ini batasnya dilanggar adalah merupakan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia, berdasarkan keputusan UNCLOS tahun 1912. dan itu adalah kawasan laut Indonesia yang disebut PBB bebernya.
Konflik antara pemerintah Cina dengan Indonesia terkait Laut natuna memiliki cerita panjang. Telah tercatat sejak 2016 hingga saat ini, persoalan ini seakan hilang-timbul.
Sejumlah faktor melatarbelakangi konflik tersebut. Di antaranya, masuknya kapal cina ke Laut Natuna tanpa izin maupun perubahan nama Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara.
Pada Maret 2016, konflik antara pemerintah Indonesia dengan Cina terjadi lantaran ada kapal ikan ilegal asal Cina yang masuk ke perairan natuna.
Pemerintah Indonesia berencana untuk menangkap kapal tersebut. Tetapi, proses penangkapan tidak berjalan mulus, lantaran ada campur tangan dari kapal Coast Guard China yang sengaja menabrak KM Kway Fey 10078.
Reporter: Mutarfin
Editor: Rani