Sekcam Rahong Utara Ancam Tak Akan Beri Warga BLT Jika Ia Jadi Camat
Berto Davids, telisik indonesia
Minggu, 13 Juni 2021
0 dilihat
Potongan screenshot video Sekcam Rahong Utara, Yohanes Jebatu. Foto: Ist.
" Sebuah video berdurasi 2 menit 5 detik diperoleh Telisik.id, Minggu (13/6/2021) pagi. "
MANGGARAI, TELISIK.ID - Sebuah video berdurasi 2 menit 5 detik diperoleh Telisik.id, Minggu (13/6/2021) pagi.
Dalam video itu terekam aksi yang diduga Sekcam Rahong Utara, Yohanes Jebatu sedang mengancam warga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Buar.
Belum diketahui pasti kapan kegiatan pembagian BLT di Desa Buar. Namun dalam video itu terekam jelas ia mengancam tidak akan memberikan BLT itu lagi di tahun 2022 jika ia dipercayai menjadi Camat Rahong Utara menggantikan Geradus Tanggung di bulan Oktober mendatang.
Pasalnya, ia mengklaim Rahong Utara merupakan sebuah wilayah di Indonesia yang tidak terjangkit virus Corona atau COVID-19.
"Kalau saya jadi camat bulan Oktober saya akan surati bupati supaya BLT untuk Rahong Utara batas sampai disini karena tidak ada COVID-19," ungkap Jebatu dalam video itu saat memberikan arahan untuk warga penerima BLT.
Ia lantas mengklaim Rahong Utara tidak terjangkit COVID-19 karena berdasarkan temuannya di 12 desa tidak ada satu pun warga yang memakai masker
"Pagi semua.. Pagi...," ungkap Sekcam yang juga diikuti sahutan warga.
Baca juga: Selangkah Lagi Nama RS Raha Berganti Jadi RSUD dr LM Baharuddin
"Kalau cara menyahut semangat seperti ini berarti kesimpulannya tidak ada COVID-19 di Rahong Utara. Ditambah lagi tidak ada satupun warga di 12 desa yang memakai masker dan menyiapkan tempat cuci tangan di depan rumah. Berarti kesimpulannya tidak ada COVID-19 to," ungkap Jebatu yang diikuti gelak tawa.
Ia pun kembali berulang-ulang mengatakan jika jadi camat, maka ia akan menyurati bupati bahkan gubernur, supaya BLT untuk Rahong Utara dihentikan.
Ia juga menyebut kata "kemungkinan salah" antara pemerintah dan medis dalam menangani COVID-19.
"Mungkin yang salah ini di pemerintah yah karena masyarakat masih bebas mencari makan. Kalau memang betul ada COVID-19 kita tidak mungkin bebas pergi kerja. Mungkin juga medis yang salah karena tidak bisa bedakan virus Corona dan penyakit lain," tutur Jebatu.
Di akhir video ia dengan tegas mengulang lagi bahwa jika ia jadi camat menggantikan Geradus Tanggung, maka tidak ada lagi BLT.
"Saya tegaskan lagi kalau saya jadi camat ganti Kraeng Geradus maka tidak ada lagi BLT," tutupnya.
Sementara itu, Sekcam Rahong Utara, Yohanes Jebatu saat dihubungi Telisik.id membenarkan bahwa memang yang ada dalam video itu adalah dirinya.
Ia mengaku kata-kata yang dikeluarkannya itu merupakan bentuk kekesalannya terhadap sikap masyarakat di Rahong Utara yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Ini Catatan Penting FPM untuk Bupati dan Wakil Bupati Manggarai 100 Hari Kerja
"Iya benar itu saya dalam video. Saya merasa sangat kesal terhadap masyarakat Rahong Utara karena banyak yang tidak mentaati protokol kesehatan sehingga percuma pemerintah kasih bantuan kalau mereka tidak taat," kata Jebatu.
Ia juga mengaku tidak bermaksud lain dari ungkapan itu. Hanya kesal terhadap masyarakat.
"Tidak bermaksud apa-apa. Itu hanya bentuk kekesalan saya sehingga saya berani katakan kalau saya camat maka saya akan surati bupati," ungkapnya.
"Pilkada sudah selesai kenapa mesti takut. Saya siap jadi camat," ungkapnya menambahkan.
Sementara itu Camat Rahong Utara, Geradus Tanggung saat dihubungi Telisik.id juga membenarkan video tersebut.
Ia mengatakan saat itu dirinya melaksanakan kegiatan yang sama di Desa Benteng Tubi.
"Siang Pak. Kalau soal video memang itu Sekcam Rahong Utara dan waktu itu saya hadir di Desa Benteng Tubi dengan kegiatan yang sama," kata Geradus menjawab Telisik.id melalui pesan WhatsApp.
Ia pun mengatakan bahwa pihaknya akan mengadakan rapat bersama dengan Satgas Kabupaten Manggarai terkait video itu dan setelah itu akan menghadap Bupati Manggarai. (B)
Reporter: Berto Davids
Editor: Haerani Hambali