Sekolah di Buteng Disegel Warga, Siswa Terpaksa Belajar Online

Mutarfin, telisik indonesia
Kamis, 20 Januari 2022
0 dilihat
Sekolah di Buteng Disegel Warga, Siswa Terpaksa Belajar Online
Kondisi MA Al Ma'raf yang disegel warga. Foto: Mutarfin/Telisik

" Sekolah ini telah disegel oleh warga yang mengaku sebagai pemilik tanah "

BUTON TENGAH, TELISIK.ID -  Siswa Madrasah Aliyah (MA) Al-Ma'raf Mawasangka, yang terletak di Kelurahan Watolo, Buton Tengah, saat ini tidak bisa melangsungkan proses pembelajaran tatap muka sebagaimana biasanya.

Pasalnya, sekolah ini telah disegel oleh warga yang mengaku sebagai pemilik tanah.

Kepala Sekolah MA Al-Ma'raf Mawasangka, Drs. Hasnan saat dikonfirmasi membenarkan saat ini siswanya terpaksa belajar secara online, lantaran ada penyegelan yang dilakukan warga yang mengaku sebagai pemilik tanah.

"Pembelajaran kita masih online lantaran ada warga yang mengklaim bahwa tanah sekolah adalah tanah mereka," ungkapnya Kamis (20/1/2022).

Ia menambahkan, pihaknya memiliki bukti-bukti yang legal berupa akta ikrar wakaf dan akta notaris sejak tahun 2015. Pembangunan sekolah ini juga disaksikan langsung oleh pihak lurah maupun kecamatan.

Hasnan berharap bahwa pemerintah setempat secepatnya menyelesaikan masalah ini agar siswa bisa belajar normal kembali.

Salah seorang guru, Ica Susianti, yang menyaksikan penyegelan sempat terkejut lantaran ada warga yang tiba-tiba datang marah dengan mengatakan jangan ada dulu yang masuk sekolah sambil melakukan penyegelan.

"Jangan dulu sekolah, jangan dulu masuk," ujarnya menirukan ucapan warga yang malakukan penyegelan.

Ica Susianti sangat menyayangkan aksi penyegelan itu.

"Sebaiknya tidak boleh seperti itu. Kita sebagai guru punya hak untuk mengajar. Karena kejadian itu, proses pembelajaran jadi terhambat," ujarnya.

Baca Juga: Jompi Panggil Pulang, Jenderal Purn Barhim Boyong 9 Dokter Lakukan Sunat Massal

Dia mengatakan, saat penyegelan dilakukan 12 Januari lalu, dia seharusnya mengajar. Tapi karena kejadian itu, siswa terpaksa dipulangkan.

Hal yang sama juga disampaikan oleh siswa, Alia dan Guntur.

Baca Juga: 16.864 Anak di Bombana Jadi Target Vaksinasi COVID-19

"Pertama ada nenek yang datang marah-marah. Tak lama, ada keluarganya datang sambil bawa papan kayu mereka tutup pintu-pintu sekolah," jelas kedua siswa ini. (A)

Reporter: Mutarfin

Editor: Haerani Hambali 

Baca Juga