Selama 2020, Pemkot Kendari Sukses Atasi 48 Hektar Kawasan Kumuh
Musdar, telisik indonesia
Senin, 24 Mei 2021
0 dilihat
Kawasan kumuh Bungkutoko dan Petoaha tata jadi destinasi bahari baru di Kota Kendari. Foto: Repro eppid.pu.go.id
" Mengatasi masalah kekumuhan kota tidak hanya bisa dilakukan seorang diri. Oleh karena itu kita mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam mengatasi permasalahan ini. Syukur pemerintah pusat merespon pengajuan kita dan kini hasilnya sudah bisa dinikmati oleh masyarakat, bahkan kawasan tersebut bisa menggerakan perekonomian masyarakat dan daerah "


KENDARI, TELISIK.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari sukses menata 48 hektar kawasan kumuh selama tahun 2020.
Upaya itu tidak lepas dari visi Pemkot di bawah pemerintahan Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, dalam mewujudkan Kota Kendari sebagai kota yang layak huni.
Data dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan, telah terjadi pengurangan luas kawasan kumuh sekira 48 hektar atau dari 275 hektar pada 2019 menjadi 227 hektar pada 2020.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, berkurangnya luasan kawasan kumuh di Kota Kendari tak lepas dari kerja keras pemerintah dalam menginventarisir sejumlah titik kumuh untuk dilakukan penanganan khusus.
Selain itu, sinergi yang terbangun antara pihaknya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sultra dinilai sangat berkontribusi besar terhadap pengurangan jumlah luasan kawasan kumuh di Kota Lulo.
Baca Juga: DPRD dan Pemprov Sultra Tandatangani Nota Kesepakatan Rancangan Awal Perubahan RPJMD
Lebih lanjut, Sulkarnain mencontohkan, pihaknya bersama Kementerian PUPR bekerja sama menata lingkungan melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) skala kawasan di Kelurahan Bungkutoko dan Petoaha. Hasilnya, sekira 30 hektar luas kumuh di dua kawasan itu teratasi, bahkan wilayah dimaksud menjadi salah satu spot wisata terbaik di Kota Kendari.
"Mengatasi masalah kekumuhan kota tidak hanya bisa dilakukan seorang diri. Oleh karena itu kita mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam mengatasi permasalahan ini. Syukur pemerintah pusat merespon pengajuan kita dan kini hasilnya sudah bisa dinikmati oleh masyarakat, bahkan kawasan tersebut bisa menggerakan perekonomian masyarakat dan daerah," kata Sulkarnain Kadir, baru-baru ini.
Politikus PKS ini optimis bahwa pihaknya bisa mengulang sukses tahun sebelumnya. Pasalnya, tahun ini pihaknya kembali dipercaya untuk menata kawasan kumuh di Kelurahan Lapulu dan Pudai melalui program Kotaku dengan anggaran sekira Rp 56,66 miliar.
Baca Juga: Soal Guru Tewas Usai Divaksin, Ali Mazi: Menyangkut Ajal, Semua Kehendak Allah
Bahkan, pihaknya juga mendapatkan bantuan program Kotaku skala lingkungan untuk dua kelurahan yakni, Lalolara dan Bonggoeya yang masing-masing mendapatkan bantuan sebesar Rp 1 miliar.
"Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat untuk menghadirkan kawasan yang layak huni dan bebas dari kekumuhan. Atas apa yang telah dihadirkan saya harap masyarakat bisa menjaganya, sehingga bisa dinikmati dalam waktu yang cukup lama. Semua harus bertanggungjawab atas wilayahnya, supaya kita bebas dari kekumuhan," pungkasnya. (B)
Reporter: Musdar
Editor: Fitrah Nugraha