Semangat Gotong Royong Warga Yogyakarta Teruji Selama Pandemi COVID-19

Affan Safani Adham, telisik indonesia
Kamis, 04 Juni 2020
0 dilihat
Semangat Gotong Royong Warga Yogyakarta Teruji Selama Pandemi COVID-19
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Drs Heroe Poerwadi, MA (baju batik). Foto: Affan Safani Adham/Telisik

" Salah satunya ditunjukkan melalui aksi ngluwihi lan mbagehi atau melebihkan dan membagikan. "

YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Kepala Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas, Suhono Harso Supangat, mengapresiasi sejumlah inovasi yang telah dilakukan Kota Yogyakarta di tengah pandemi COVID-19 ini.

Di samping solusi tegas, tentu solusi cerdas menjadi tantangan bagi Kota Yogyakarta dalam menghadapi sejumlah masalah di tengah wabah COVID-19 ini.

Sejumlah masalah perkotaan akan semakin kompeks seperti banjir dan kemacetan sehingga cara konvensional dinilai tidak begitu maksimal. Memang, kondisi ini kemudian memantik kita semua untuk mencoba menginovasi cara-cara cerdas dalam menghadapi masalah.

Pandemi COVID-19 menjadi momentum bagi Kota Yogyakarta untuk mencoba sekaligus menerapkan gaya hidup baru dengan meluncurkan beragam terobosan di tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Drs Heroe Poerwadi, MA, Kamis (4/6/2020).

Baca juga: Sirup Daun Kelor Baik untuk Kesehatan

Dijelaskan Heroe, bagaimana masyarakat Kota Yogyakarta menghadapi pandemi COVID-19 sejak awal virus dari Kota Wuhan tersebut masuk ke Yogyakarta.

Sejak COVID-19 dinyatakan masuk ke Yogyakarta pada awal Maret 2020 lalu, masyarakat Kota Yogyakarta secara mandiri membuat tempat cuci tangan di sepanjang jalanan Kota Yogyakarta.

Bahkan, dalam hitungan hari, para pedagang di Malioboro sudah berhasil membuat 200 tempat cuci tangan di sepanjang jalan pusat Kota Yogyakarta itu.

Gotong-royong ini menjadi modal utama Kota Yogyakarta. "Masyarakat memang sudah memiliki pengalaman saat Yogyakarta diguncang gempa bumi dan erupsi Merapi," jelas Heroe.

Ketua Gugus Tugas Penangan COVID-19 Kota Yogyakarta ini menjelaskan, aksi solidaritas warga Kota Yogyakarta di tengah pandemi COVID-19 memang sangat tinggi.

"Salah satunya ditunjukkan melalui aksi ngluwihi lan mbagehi atau melebihkan dan membagikan," kata Heroe.

Baca juga: Gubernur DIY Tidak Ingin Tergesa-gesa Terapkan New Normal

Pada dasarnya, kata Heroe, itu adalah bentuk kepedulian ibu-ibu yang memesan masakan untuk berbagi. "Ibu-ibu yang memesan memberikan uang yang lebih banyak atau ngluwihi sehingga bisa memasak lebih banyak yang kemudian dibagikan," jelasnya.

Heroe juga menjelaskan, gerakan sosial bernama gelar gulung itu sebagai penyangga ketahanan pangan dan ekonomi dalam menghadapi dampak COVID-19 yang dilakukan warga RT 55 Karangwaru Yogyakarta.

Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan salah satu penyedia layanan ojek juga menyediakan layanan belanja di pasar tradisional.

Tentu banyak terobosan baru, yang itu bisa menjadi gaya hidup baru bagi warga Kota Yogyakarta.

"Pandemi COVID-19 ini kita ambil sisi positifnya untuk berkarya menciptakan hal baru yang berguna untuk masyarakat," paparnya.

Reporter: Affan Safani Adham

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga