Sepak Terjang La Ode Ali Akbar Sebelum Tutup Usia
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 08 Juni 2024
0 dilihat
La Ode Ali Akbar atau Iwan Kambara, anggota DPRD Kota Kendari, tutup usia. Foto: Facebook@La Ode Ali Akbar
" Iwan Kambara dikenal sebagai orang yang sangat disegani, dari daerah tanah kelahirannya Muna Barat hingga menduduki jabatan anggota DPRD Kota Kendari "
KENDARI, TELISIK.ID - Anggota DPRD Kota Kendari, La Ode Ali Akbar, meninggal dunia Sabtu (8/6/2024). Ia dikenal sebagai orang yang sangat disegani, dari daerah tanah kelahirannya Muna Barat hingga menduduki jabatan anggota DPRD Kota Kendari.
Banyak ungkapan belasungkawa disematkan melalui akun Facebook @La Ode Ali Akbar. Salah satu sosok penting, La Ode Umar Bonte, menuliskan, "TENGAH MALAM INI BENAR BENAR DINGIN SEKALI KAN SUDARAKU? OKE PULANGLAH. KAMU SUDAH TIDAK SAKIT LAGI SEKARANG. SELAMAT JALAN LA ODE ALI AKBAR. Kamu Sahabat Terbaik, Saya Menghormati KepergianMu SUDARAKU. Tgl 8 Jun," tulisnya.
Postingan terakhir di Facebook La Ode Ali Akbar tercatat pada 17 Agustus 2023 saat perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-78. Belum diketahui secara pasti penyebab wafatnya sosok inspiratif tersebut, namun diketahui ia sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Diberitakan Telisik.id sebelumnya, Rabu (21/7/2023), La Ode Ali Akbar berhasil terpilih sebagai anggota DPRD Kota Kendari pada Pilcaleg 2014 dan 2019, mewakili daerah pemilihan Kecamatan Kambu-Baruga. Ia bertugas di Komisi III Fraksi Gerindra yang membidangi sektor pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
Ali Akbar, atau lebih karib disapa Iwan Kambara, menjadi politisi selepas hijrah dari kehidupan sebagai mantan gali. Sebutan Kambara merujuk pada salah satu wilayah di Kabupaten Muna Barat, tanah kelahirannya.
Luka jejak senjata tajam banyak menempel di sekujur tubuhnya yang berpostur kecil, berkulit kuning langsat, dan memiliki hidung lancip. Bekas luka itu menjadi bukti atas keterlibatannya dalam dunia kriminal.
Sebelumnya, nama Ali Akbar tercatat di lembar berkas administrasi kemahasiswaan salah satu fakultas di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari pada awal 2000-an. Perjalanan kampusnya tersendat setelah terantuk perkara pelanggaran aksi kriminalitas, yang membuatnya terhukum dan harus mendekam di balik jeruji besi lembaga pemasyarakatan.
Sejak itu, keseharian Iwan tidak pernah lepas dari masalah tindakan kriminal yang membuatnya terus berulang kali keluar masuk penjara. Beberapa keributan menggunakan senjata tajam ikut menyeret nama Iwan Kambara yang relatif terkenal di masyarakat, terutama penghuni area UHO Kendari.
Baca Juga: Sosok Anggota DPRD Kota Kendari La Ode Ali Akbar Dikenal Kritis Kawal Aspirasi Masyarakat
Seiring berjalannya waktu, langkah Iwan membawanya berjumpa dengan seorang pengusaha yang ia sapa Bos Besar sekaligus menjabat ketua partai tempatnya bernaung sekarang. Perkenalan itu menandai permulaan jejak kariernya dalam aktivitas perpolitikan.
Ketika menjelang Pilcaleg 2014, hasrat batinnya terpanggil untuk membenahi alur hidupnya melalui jalan politik, serta berniat meninggalkan kebiasaan kelamnya. Ia meyakini bahwa dirinya bisa memberi manfaat bagi banyak orang, bukan hanya sebatas meresahkan seperti yang kerap diperbuat sebelumnya.
Meski tidak mudah bagi Iwan untuk menang saat pertama kali ikut serta pada Pilcaleg 2014, mengingat pertarungannya waktu itu harus menyaingi beberapa calon petahana yang beken di dapilnya. Namun, nyalinya tidak menciut dan keinginannya tidak menyurut. Ia tetap kukuh maju bertarung.
Hasilnya, lembaga penyelenggara mengumumkan perolehan suara yang menempatkan La Ode Ali Akbar dari Partai Gerindra sebagai salah satu pemenang pemilihan calon legislatif.
Pada masa awal keanggotaannya di dewan rakyat, Iwan berupaya mengubah lingkungan UHO Kendari yang sebelumnya dicap sebagai sarang berbagai perilaku kejahatan, menjadi tempat yang lebih terdidik layaknya kampus.
Ia menjadi salah satu inisiator pembangunan beberapa infrastruktur di depan UHO Kendari, termasuk jalan dua jalur yang kini digunakan, lengkap dengan lampu penerang di sepanjang perbatasan kedua ruas untuk menerangi pengguna jalan di malam hari.
Pembangunan ini ditujukan agar masyarakat, terutama para pedagang di lingkungan kampus, tidak lagi was-was terhadap keamanan mereka saat beraktivitas malam hari. Sebelumnya, daerah depan kampus UHO tampak seram saat malam tanpa penerangan.
Salah satu upaya lain untuk melindungi wilayah kampus adalah ketika Pemkot Kendari hendak meratakan bangunan lapak di sekitar pertigaan UHO. Pendirian lapak itu melanggar peraturan daerah dan dianggap bangunan liar sehingga harus digusur.
Namun, Iwan meminta pemkot agar membatalkan rencana tersebut dengan alasan lokasi itu sudah menjadi ladang pencaharian untuk menyambung hidup mahasiswa yang menggelar berbagai usaha.
Dari usaha tersebut, para mahasiswa bisa membantu mengurangi beban orang tua mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup di tanah rantau. Pemkot Kendari pun menyetujui permintaan Iwan, sehingga lapak masih utuh berbaris memanjang di sekitar pertigaan kampus, dengan syarat perlu ditata lebih rapi.
Periode keanggotaannya di dewan berlanjut setelah ia mengulang kemenangannya pada Pilcaleg 2019. Iwan terus menjalankan program pembangunan infrastruktur dasar yang menyasar kebutuhan konstituennya. Sebagian program tersebut menjawab keluhan kelompok masyarakat penghuni kampung minoritas umat Nasrani di Kecamatan Baruga.
Baca Juga: Anggota DPRD Kota Kendari La Ode Ali Akbar Meninggal Dunia
Iwan membantu meloloskan penganggaran untuk penataan jalan di kompleks perkampungan agar memudahkan akses lalu lintas masyarakat. Sebelumnya, ruas jalan berbatu itu sudah tidak layak pakai karena banyak berlubang. Pengerjaan jalan dilakukan bersamaan dengan pengadaan lampu penerang.
Pembangunan infrastruktur menjadi perhatian utama Iwan selama mengemban tanggung jawab sebagai wakil rakyat. Program ini terus digalakkan hingga ia memutuskan kembali naik di atas arena pencalegan untuk kali ketiga. Langkahnya selalu mengikuti kebutuhan mendasar orang yang diwakilinya. Ia ingin mengubah persepsi orang-orang tentang masa lalunya.
Iwan tidak pernah menyesali kehidupan kelamnya. Ia malah belajar dari pengalaman buruknya untuk berbenah dengan bekerja memberi manfaat bagi banyak orang.
Beberapa waktu lalu, Iwan bersama sejawatnya di dewan, LM Rajab Jinik, berperan membubarkan sekelompok orang yang memblokir ruas jalan di depan UHO hingga malam hari, sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas. Demonstrasi tersebut terjadi menyusul bentrok dengan aparat kepolisian pasca pecahnya kericuhan saat unjuk rasa di depan Polda Sulawesi Tenggara.
Kepergian Iwan Kambara meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat yang mengenalnya. Sosoknya yang penuh dengan cerita perjuangan dari kehidupan kelam menuju perbaikan diri dan pengabdian kepada masyarakat menjadi inspirasi bagi banyak orang. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS