September Berdarah, Mahasiswa Teknik UHO Peringati Kematian Randi-Yusuf

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 14 September 2023
0 dilihat
September Berdarah, Mahasiswa Teknik UHO Peringati Kematian Randi-Yusuf
Momen September berdarah, mahasiswa Teknik UHO Kendari, memperingatinya dengan aksi bakar ban di depan fakultas. Foto: Ahmad Jaelani/Telisik

" Tragedi 26 September 2019 yang menewaskan 2 orang mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, terus menjadi kenangan yang mendalam bagi para mahasiswa. Mereka adalah pejuang demokrasi yang tak akan pernah terlupakan oleh sejarah "

KENDARI, TELISIK.ID - Tragedi 26 September 2019 yang menewaskan 2 orang mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, terus menjadi kenangan yang mendalam bagi para mahasiswa. Mereka adalah pejuang demokrasi yang tak akan pernah terlupakan oleh sejarah.

Ketua BEM Fakultas Teknik UHO, La Ode Muhammad Ali Sabilah, bersama mahasiswa lainnya, mengadakan aksi mimbar bebas sebagai bentuk peringatan. Mereka merasa, kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Bumi Anoa masih gelap dan membutuhkan perhatian.

Perjuangan mereka tak akan berakhir di sini saja. Mahasiswa Teknik UHO bersumpah akan terus membangun gerakan demi keadilan. Meskipun banyak intervensi dari berbagai pihak, mereka tetap konsolidasi dan bersatu.

Baca Juga: Mahasiswa UHO Kenalkan Budaya Sulawesi Tenggara di Filipina

Pantauan Telisik.id, di lokasi menunjukkan sejak pukul 17.00 Wita, mahasiswa mulai membakar ban di depan Fakultas Teknik UHO sebagai simbol perlawanan mereka. Menteri Pergerakan Fakultas Teknik, Fiki menyatakan, tujuan mereka adalah memberi tahu seluruh dunia, masyarakat dan pemerintah tentang masalah itu.

Menurut mereka, Kapolda Sulawesi Tenggara masih belum memberikan keadilan terkait kasus Almarhum Yusuf Kardawi dan Almarhum Randi. Meskipun ada tersangka yang dijatuhi vonis sebagai pelaku penembakan Randi, publik masih menunggu transparansi dan kebenaran dalam penanganan kasus itu. Mahasiswa berharap Allah SWT memberkahi perjuangan mereka.

Baca Juga: Pengidap Gangguan Mental Tertabrak Motor Depan Kampus UHO Kendari, Pendarahan di Kepala

"Kami tidak akan pernah melupakan perjuangan mereka. Momen September berdarah ini, mengingatkan kita semua akan pentingnya memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia," kata Ketua BEM Fakultas Teknik UHO, Sabilah.

Sementara itu, Iksannudin, salah satu peserta mimbar bebas, tetap setia mengawal perkembangan kasus tersebut. Dia bersama mahasiswa lainnya ingin memastikan, keadilan akan ditegakkan untuk dua pahlawan demokrasi yang telah gugur.

Dalam suasana yang sarat emosi, mahasiswa merasa, tugas mereka sebagai generasi muda adalah memastikan masa depan yang lebih baik, di mana HAM dihormati sepenuhnya. Mereka berkomitmen untuk terus mengawal kasus itu hingga mendapat keadilan yang pantas. (A)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga