Sering Dipakai Masak, Ini 5 Jenis Minyak Tak Baik untuk Kesehatan

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 30 Agustus 2024
0 dilihat
Sering Dipakai Masak, Ini 5 Jenis Minyak Tak Baik untuk Kesehatan
Minyak goreng, terutama yang digunakan berulang kali atau dipanaskan pada suhu tinggi, dapat memiliki beberapa dampak negatif terhadap kesehatan. Foto: Repro KRjogjadotcom

" Memasak dengan minyak adalah kebiasaan sehari-hari yang sulit dihindari. Namun, tidak semua minyak baik untuk kesehatan "

JAKARTA, TELISIK.ID - Memasak dengan minyak adalah kebiasaan sehari-hari yang sulit dihindari. Namun, tidak semua minyak baik untuk kesehatan.

Beberapa jenis minyak sering digunakan untuk menggoreng atau menumis, ternyata memiliki efek buruk, mengancam kesehatan dalam jangka panjang.

Meskipun minyak merupakan sumber lemak yang penting bagi tubuh, konsumsi berlebihan terutama minyak dengan lemak jenuh tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti obesitas dan penyakit jantung.

Oleh karena itu, penting untuk lebih selektif dalam memilih jenis minyak yang akan digunakan dalam masakan sehari-hari.

Telisikers, berikut sederet minyak bisa menjadi rujukan dan pertimbangan untuk kesehatan, yang sering digunakan untuk memasak.

Baca Juga: Ini Lima Manfaat Buah Pepaya Rutin Dikonsumsi Tiap Hari

1. Minyak Sawit

Mengutip CNN Indonesia, Kamis (29/8/2024), minyak sawit adalah jenis minyak yang paling umum digunakan di berbagai rumah tangga. Karena harganya yang terjangkau dan kemampuannya membuat makanan menjadi lebih renyah.

Namun, di balik keunggulan tersebut, minyak sawit memiliki kandungan lemak jenuh yang sangat tinggi.

Konsumsi minyak sawit secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang pada gilirannya meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.

Meskipun rasanya gurih dan memberikan warna keemasan yang menarik pada makanan, dampak negatifnya terhadap kesehatan membuat minyak sawit sebaiknya dihindari atau dikurangi penggunaannya.

2. Minyak Jagung

Minyak jagung sering dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan minyak sawit. Namun, minyak jagung mengandung asam lemak omega-6 yang sangat tinggi.

Asam lemak omega-6 berlebih dalam tubuh dapat memicu peradangan kronis, yang berhubungan dengan berbagai penyakit seperti artritis, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.

Oleh karena itu, meskipun minyak jagung mungkin terlihat sebagai pilihan yang lebih baik, penggunaannya tetap harus dibatasi.

3. Minyak Kelapa

Minyak kelapa semakin populer belakangan ini, terutama di kalangan mereka yang mencari alternatif yang lebih alami dan sehat. Namun, kenyataannya minyak kelapa tidak jauh berbeda dari minyak sawit dalam hal kandungan lemak jenuhnya.

Minyak kelapa memiliki kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.

Meskipun memiliki beberapa manfaat lain seperti sifat antimikroba, dampak negatif minyak kelapa terhadap kesehatan jantung membuatnya sebaiknya digunakan dengan sangat hati-hati.

4. Minyak Canola

Minyak canola sering dipromosikan sebagai minyak sehat, namun sebenarnya minyak ini berasal dari tanaman hasil rekayasa genetika.

Baca Juga: 8 Penyebab Sakit saat Berhubungan Seksual, Begini Cara Cegahnya

Selain itu, proses produksi minyak canola melibatkan penggunaan bahan kimia heksana, yang bisa menjadi residu berbahaya dalam minyak yang dikonsumsi.

Ditambah lagi, minyak canola juga mengandung lemak jenuh, meskipun dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan minyak sawit atau kelapa.

Kendati demikian, risiko yang ditimbulkan oleh proses produksinya membuat minyak canola sebaiknya tidak menjadi pilihan utama dalam memasak.

5. Minyak Bunga Matahari

Minyak bunga matahari sering dianggap sebagai minyak sehat karena kandungan vitamin E yang tinggi. Namun, minyak ini juga mengandung asam lemak tak jenuh ganda dalam jumlah yang sangat tinggi.

Ketika dipanaskan, minyak bunga matahari dapat menghasilkan senyawa beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, meskipun minyak ini tampak lebih sehat, penggunaannya untuk menggoreng sebaiknya dibatasi. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga