Skema Menu Makan Gratis Bergizi Siswa Berubah Tiap Minggu, Bisa Dibawa Pulang

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 26 Agustus 2024
0 dilihat
Skema Menu Makan Gratis Bergizi Siswa Berubah Tiap Minggu, Bisa Dibawa Pulang
Pemerintah mengakomodasi program unggulan Prabowo Subianto dalam Rancangan APBN 2025, termasuk makan bergizi gratis. Foto: Repro Tempo

" Pemerintah Indonesia telah membuat skema untuk kesejahteraan siswa dengan meluncurkan program makanan bergizi gratis (MBG). Program ini, yang dianggarkan dalam APBN 2025, senilai Rp 71 triliun "

JAKARTA, TELISIK.ID - Pemerintah Indonesia telah membuat skema untuk kesejahteraan siswa dengan meluncurkan program makanan bergizi gratis (MBG). Program ini, yang dianggarkan dalam APBN 2025, senilai Rp 71 triliun.

Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa siswa di seluruh negeri mendapatkan akses ke makanan bergizi yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi mereka.

Tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan yang sehat, tetapi juga memperhatikan selera dan preferensi siswa.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Amich Alhumami, menjelaskan bahwa skema menu yang didesain untuk program ini akan berubah setiap minggu.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kebosanan dan memastikan bahwa siswa tetap antusias mengonsumsi makanan yang disediakan.

Baca Juga: Megawati Sentil Penunjukan Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri, Langkahi Lima Angkatan Senior

“Menu bisa dibuat bervariasi setiap pekannya agar tidak membosankan, dan menu tertentu mungkin baru akan disajikan kembali di pekan berikutnya,” ungkap Amich dalam wawancaranya di program Squawk Box CNBC Indonesia, Senin (26/8/2024).

Skema perubahan menu ini menjadi salah satu inovasi yang menarik perhatian publik. Dengan variasi yang terus berubah, siswa diharapkan tidak hanya mendapatkan manfaat dari segi nutrisi, tetapi juga menikmati makanan yang disajikan.

Meskipun menu berubah tiap minggu, Amich memastikan bahwa setiap porsi yang disajikan akan mengandung gizi yang cukup sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Hal ini merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019 yang mengatur tentang standar kecukupan gizi.

“Kami merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan untuk menjaga kecukupan gizi, dan evaluasi akan terus dilakukan dalam tahap pelaksanaan,” ujar Amich.

Program ini tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan, tetapi juga memastikan bahwa setiap makanan yang disajikan memiliki kandungan gizi yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa.

Amich juga menambahkan bahwa dalam menjaga kecukupan gizi setiap menu yang disajikan, pemerintah belum bisa mengungkapkan secara pasti anggaran per anak.

Namun, ia memastikan bahwa makanan bergizi tersebut akan mengutamakan penggunaan pangan lokal. Selain itu, proses masak, pengemasan, logistik, hingga makanan tersaji di meja makan siswa akan dijaga kebersihannya.

“Makanan yang disajikan harus aman dan layak konsumsi,” tegasnya.

Baca Juga: Kemenkumham Realisasikan 97,16 Persen Anggaran di Tahun 2023

Salah satu aspek menarik dari program ini adalah fleksibilitas yang diberikan kepada siswa. Jika siswa merasa tidak cocok dengan menu yang disediakan, mereka diperbolehkan untuk membawa pulang makanan tersebut.

Hal ini dilakukan agar siswa tetap mendapatkan manfaat dari program ini tanpa harus memaksa mereka mengonsumsi makanan yang tidak sesuai dengan selera mereka.

“Jika menu pada hari tertentu tidak cocok, siswa bisa membawanya pulang. Ini soal selera pada saat pelaksanaan di lapangan,” tutur Amich.

Pemerintah juga menekankan pentingnya pengawasan dalam pelaksanaan program ini. Amich menjelaskan bahwa seluruh proses pengawasan akan dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional yang dipimpin oleh Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana.

“Mereka akan bertanggung jawab secara teknis dalam pelaksanaan di lapangan. Nanti akan ada unit pelayanan di tingkat operasional, tingkat lapangan, dan divisi di tingkat wilayah yang mengoordinasikan operasionalisasi program ini,” jelas Amich. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga