Kadis Dikbud Sulawesi Tenggara Apresiasi SMAN 4 Kendari Cegah Bullying di Sekolah

Wa Ode Ria Ika Hasana, telisik indonesia
Selasa, 28 November 2023
0 dilihat
Kadis Dikbud Sulawesi Tenggara Apresiasi SMAN 4 Kendari Cegah Bullying di Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara, Yusmin, membuka gelar karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 4 Kendari. Foto: Ist.

" Guna meminimalisir terjadinya kekerasan atau bullying di lingkungan sekolah, SMAN 4 Kendari melaksanakan gelar karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) "

KENDARI, TELISIK.ID - Guna meminimalisir terjadinya kekerasan atau bullying di lingkungan sekolah, SMAN  4 Kendari melaksanakan gelar karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Rajut Kebhinekaan dengan Stop Bullying", di pelataran SMAN 4 Kendari, Senin (27/11/2023).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara, Yusmin mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi para guru dan siswa di SMA Negeri 4 Kendari yang terus berupaya melakukan upaya pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah dengan melaksanakan deklarasi stop bullying dan kekerasan.

"Dengan pergelaran karya tersebut menunjukkan bahwa SMAN 4 Kendari sudah mulai sadar bawah bullying atau kekerasan apapun tidak boleh lagi terjadi. Sebagai Kadis Dikbud Sultra saya sangat bangga akan pelaksanaan pergelaran karya tersebut yang merupakan karya anak-anak bangsa," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa dengan pergelaran karya dalam upaya pencegahan bullying di lingkungan sekolah, akan muncul kegotongroyongan antar sesama anak-anak dan tidak ada perbedaan agama, suku dan bahasa, sehingga para siswa betul-betul bisa merajut kebhinekaan.

Suasana gelar karya Proyek Penguatan profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 4 Kendari. Foto: Ist.

 

"Untuk itu, saya memberikan apresiasi kepada guru-guru SMAN 4 Kendari khususnya panitia yang mulai mendorong terciptanya para siswa yang  berprofil Pancasila," jelasnya.

Baca Juga: Mahasiswa KKA UM Buton Cegah Kriminalisasi dan Bullying di Lingkungan Sekolah Dasar

Sekolah ramah anak perlu diterapkan karena sekolah menjadi tempat yang rentan terhadap bullying. Oleh karena itu pendidik harus bisa berperan untuk mencegah bullying, seperti menerapkan nilai-nilai persahabatan agar murid-murid dapat saling menghargai.

"Kita sudah menginstruksikan kepada seluruh sekolah untuk membuat tim anti kekerasan di setiap satuan pendidikan dengan melibatkan orang tua siswa, guru-guru dan semua pihak. Kemudian kami menegaskan kepada sekolah agar tidak memasukkan para guru dan orang tua yang pernah melakukan kekerasan di dalam tim dan Alhamdulillah seluruh sekolah sudah membentuk tim di setiap sekolah terkait anti kekerasan," ucap Yusmin.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara, Yusmin. Foto: Ist.

 

Sementara itu, Kepala SMAN 4 Kendari Liyu, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut bagian dari pelaksanaan kurikulum merdeka dengan ciri khas proyek penguatan profil Pancasila.

Baca Juga: Tips Parenting, Didik Anak agar Tak jadi Pelaku Bullying

"Dimana pada hari ini salah satu tema yang diangkat adalah tentang bangunlah jiwanya bangunlah raganya yang berhubungan dengan kebhinekaan dan persatuan kepada kita semua," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa deklarasi tersebut diikuti oleh seluruh siswa dan disaksikan orang tua siswa, komite maupun undangan dari seluruh kepala sekolah. Ini hal yang baik buat pelaksanaan kurikulum merdeka dan disadarkan kepada semua anak-anak bisa mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari bahwa semua bersaudara dimanapun berada selalu bersama-sama dalam satu bingkai Indonesia.

"Total kita punya 1.763 siswa dan ini sekolah yang terbesar di Sultra untuk jumlah siswanya. Olehnya tidak boleh ada bullying yang ada di sekolah ini," jelasnya. (B)

Penulis: Wa Ode Ria Ika Hasana

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga