Sosok Dua Ponakan Prabowo jadi Penerus Kadin, Begini Sepak Terjangnya

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 18 Maret 2025
0 dilihat
Sosok Dua Ponakan Prabowo jadi Penerus Kadin, Begini Sepak Terjangnya
Dua keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (kiri) dan Aryo Djojohadikusumo (kanan) bergabung dalam kepengurusan Kadin. Foto: Instagram@rahayusaraswati/Kumpara.

" Dua keponakan Presiden Prabowo Subianto, Aryo Djojohadikusumo dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, resmi masuk dalam kepengurusan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2024–2029 "

JAKARTA, TELISIK.ID - Dua keponakan Presiden Prabowo Subianto, Aryo Djojohadikusumo dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, resmi masuk dalam kepengurusan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2024–2029.

Keduanya mendapat jabatan strategis dalam organisasi tersebut. Aryo menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, sementara Saraswati dipercaya sebagai WKU Bidang Kebudayaan.

Penunjukan keduanya tertuang dalam SK Kadin Indonesia Nomor 14/DP/III/II/2025 yang mengesahkan dan mengukuhkan susunan kepengurusan baru.

Dengan pengalaman di bidang politik dan bisnis, keduanya kini berperan dalam mengembangkan sektor industri dan ekonomi Indonesia melalui Kadin.

Aryo Djojohadikusumo

Melansir dari Tempo, Selasa (18/3/2025), Aryo Puspito Setiaki Djojohadikusumo lahir pada 25 April 1983. Ia merupakan anak dari Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto.

Sebagai seorang politikus, Aryo pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2014–2019 mewakili Dapil DKI Jakarta III.

Aryo menempuh pendidikan tingginya di Inggris. Ia belajar bisnis di Universitas Durham setelah sempat mengambil satu semester arkeologi. Total, ia menghabiskan 12 tahun untuk menyelesaikan pendidikannya di negara tersebut.

Baca Juga: Istana Bantah Keterlibatan Jokowi dalam Munaslub Kadin: Tidak Ada Cawe-Cawe

Setelah kembali ke Indonesia, Aryo mulai aktif dalam politik dengan bergabung di Partai Gerindra pada 2010. Ia mendirikan organisasi sayap Gerindra, Tunas Indonesia Raya (TIDAR), dan menjadi pimpinan organisasi tersebut.

Pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012, TIDAR aktif dalam mendukung serta mengampanyekan pasangan Jokowi-Basuki.

Pada 2014, Aryo terpilih sebagai anggota DPR RI dengan perolehan 53.268 suara. Ia ditempatkan di Komisi VII yang membidangi energi, sumber daya mineral, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup.

Selain aktif di politik, Aryo juga memiliki keterlibatan dalam bisnis keluarga dengan menjabat sebagai komisaris di beberapa anak perusahaan Grup Arsari.

Selain bergabung dalam kepengurusan Kadin, Aryo juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) DKI Jakarta pada 2025.

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo lahir pada 27 Januari 1986. Ia juga merupakan anak dari Hashim Djojohadikusumo. Sebelum terjun ke dunia politik, Saraswati dikenal sebagai aktris yang membintangi film bertema nasionalisme seperti Merah Putih, Darah Garuda, dan Hati Merdeka.

Sara, sapaan akrabnya, mengenyam pendidikan di luar negeri sejak lulus dari SD Tarakanita II. Ia melanjutkan sekolah di Singapura sebelum pindah ke Swiss, mengikuti keluarganya.

Ayahnya saat itu bertugas sebagai Duta Besar Istimewa untuk Eropa bagian Utara dan Timur.

Semasa SMA, Sara aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, termasuk menjadi anggota tim sepak bola Junior Varsity yang berhasil memenangkan kejuaraan di tingkat provinsi.

Setelah lulus SMA, ia diterima di Universitas Virginia melalui jalur Early Decision dan memilih jurusan Drama serta Peradaban Kuno Yunani dan Roma.

Setelah kembali ke Indonesia, Sara mengembangkan kariernya di dunia perfilman sekaligus mengurus bisnis keluarga di Grup Arsari. Pada 2012, ia mulai aktif di politik dengan bergabung dalam organisasi sayap Partai Gerindra, TUNAS, yang didirikan oleh kakaknya.

Baca Juga: Kadin Sultra dan Bulog Teken MoU Kembangkan UMKM

Ia menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan di organisasi tersebut.

Pada tahun yang sama, Sara mendirikan Yayasan Parinama Astha yang fokus pada perlawanan terhadap praktik perdagangan manusia atau human trafficking.

Ia kemudian bergabung dengan Partai Gerindra pada 2013 dan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Dapil IV Jawa Tengah, yang mencakup Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.

Pada 2014, Sara terpilih sebagai anggota DPR RI dan ditempatkan di Komisi VIII yang membidangi agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan.

Selain itu, ia sempat menjabat sebagai Ketua Divisi Advokasi Perempuan di Partai Gerindra untuk periode 2015–2020.

Kini, dengan jabatan barunya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Kebudayaan di Kadin Indonesia, Sara memiliki peran dalam mengembangkan sektor kebudayaan dalam dunia industri dan ekonomi nasional. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga