Startup Agribisnis, Sasar Petani dan Nelayan di Sultra

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Kamis, 28 November 2019
0 dilihat
Startup Agribisnis, Sasar Petani dan Nelayan di Sultra
Platform yang memfokuskan diri di dektor agribisnis dengan tujuan memberikan solusi digital, bagi nelayan dan petani. Foto : Muh

" Setelah launching di bulan Agustus atau sekitar empat bulan lalu, di aplikasi ini sudah mencapai 500 petani dan nelayan yang terdiri dari beberapa provinsi di Indonesia. Dimana selama empat bulan saja total transaksi lebih kurang Rp 2,2 miliar. "

KENDARI, TELISIK. ID - Salah satu startup bakal memudahkan masyarakat di Kota Kendari khususnya pelaku usaha sektor agribisnis. Platform Ekosis ini hadirkan solusi bagi penyedia jasa layanan angkutan untuk bisa memberikan layanan jasa logistik kepada para penjual dan pembeli di dalam aplikasi Ekosis.

Ekosis merupakan aplikasi marketplace agribisnis yang mencakup seluruh sektor agribisnis mulai dari kelautan, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, sampai pertambangan.

" Setelah launching di bulan Agustus atau sekitar empat bulan lalu, di aplikasi ini sudah mencapai 500 petani dan nelayan yang terdiri dari beberapa provinsi di Indonesia. Dimana selama empat bulan saja total transaksi lebih kurang Rp 2,2 miliar," ungkap, Ranggi Fajar Muharam, CMO Ekosis, Rabu (27/11/2019).

Aplikasi Ekosis ini saat ini hanya bisa di download pada android menggunakan Play store. Di Sulawesi Tenggara potensi sektor Agribisnis cukup besar sehingga ini merupakan peluang bagi dunia usaha di sektor agribisnis.

" Ini merupakan aplikasi yang sangat bermanfaat bagi nelayan dan petani, bisa langsung berhubugan dan bertransaksi dengan pembeli (Industri Agribisnis). Tanpa menjual lagi kepada tengkulak lokal, sehingga kesejahteraan mereka bisa meningkat," ucap Ranggi.

Lihat Juga: Polda Sultra Musnahkan 1.352 gram Sabu

Saat ini kondisinya, di dunia agribisnis rantai perdagangannya panjang. Dimana dari petani hingga Industri/perusahaan akan melewati banyak tangan. Sehingga pembeli ke petani itu menjadi murah, dengan startup tersebut mampu memutus rantai perdagangan yang kemudian langsung ke Industri.

Sedangan salah satu perwakilan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Agus Dwi Lesmono yang turut hadir mengatakan, bahwa saat ini hampir seluruh sektor berhadapan dengan teknologi. Dimana pengembangan teknologi menuju 4.0.

" Jika tidak mengikuti perkembangan, kita akan tertinggal. Aplikasi semacam ini memudahkan kita, dalam promosi dan pemasaran. Karena selama ini hanya dilakukan secara manual, melalui jalur-tengkulak dan pengumpul yang cukup panjang. Dimana hanya orang-orang tertentu yang menikmati," ungkapnya.

Agus menambahkan, aplikasi ini sudah terintegrasi, dengan transportasi, penjual dan pembelinya. Sehingga bisa langsung bertransaksi secara online tanpa ada tatap muka langsung.

Sebagai yang memfasilitasi kegiatan tersebut, Abdul Rahman Djuhasin yang juga sebagai pemerhati kelautan, perikanan dan nelayan, berharap dengan metode-motedi seperti ini, bisa semakin memudahkan nelayan dan petani dalam menjual hasil tangkapan dan memberi keuntungan yang lebih besar.

Dalam pengenalan aplikasi ini turut di hadiri oleh Dosen dan mahasiswa agribisnis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UHO. Serta beberapa dinas, kelompok dan penyuluh dari beberapa kabupaten yang ada di Sulawesi Tenggara.

Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Sumarlin

TAG:

Ekosis

Artikel Terkait
Baca Juga