Sungai Efrat 2022 Mengering, Bukti Kiamat Semakin Dekat?

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Rabu, 26 Oktober 2022
0 dilihat
Sungai Efrat 2022 Mengering, Bukti Kiamat Semakin Dekat?
Berdasarkan laporan pemerintah setempat, Sungai Tigris dan Efrat yang mengapit Irak terancam mengering pada 2040 karena penurunan permukaan air dan perubahan iklim. Foto: Repro eygypttoday.com

" Sungai Efrat adalah sungai terpanjang di Asia Barat, dan merupakan salah satu sungai terpenting dalam sejarah "

SURIAH, TELISIK.ID - Siapa yang tak mengenal Sungai Efrat, salah satu sungai terpenting dalam sejarah, yang disebut-sebut menjadi salah satu tanda datangnya hari kiamat.

Sungai Efrat adalah sungai terpanjang di Asia Barat, dan merupakan salah satu sungai terpenting dalam sejarah. Dari sumbernya di kawasan timur Turki, Sungai Efrat mengalir melintasi Suriah dan Irak, sampai akhirnya bersatu dengan Sungai Tigris menjadi Sungai Syattul Arab yang bermuara di Teluk Persia.

Dikutip dari Islam.nu.or.id, sebuah hadis menyebutkan dari riwayat Muslim berikut ini.

“Kiamat tidak akan terjadi sampai al-furat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat,” (HR Muslim).

Melansir dari Almonitor.com, tingkat air di Sungai Efrat telah mencapai tingkat yang sangat rendah dalam beberapa tahun terakhir. Arus dari Turki menuju wilayah Suriah di bawah 200 meter kubik per detik, yang kurang dari setengah jumlah yang disepakati  antara kedua negara pada tahun 1987.

Baca Juga: Anggaran hingga Rp 1,4 Kuadriliun, Masjidil Haram Jadi Bangunan Termahal di Dunia

Dikutip dari Voi.id, berdasarkan laporan pemerintah setempat, Sungai Tigris dan Efrat yang mengapit Irak terancam mengering pada 2040 karena penurunan permukaan air dan perubahan iklim. Perubahan iklim berkontribusi pada peningkatan suhu dan curah hujan yang tidak menentu, mendorong ketakutan akan kekurangan air di Irak.

Pada tanggal 6 Juni, Departemen Purbakala di Dohuk di Wilayah Kurdistan Irak mengumumkan penemuan sebuah kota dari Kekaisaran Mitanni berusia 3.400 tahun, yang muncul ketika air di lembah Sungai Tigris surut.

Direktur Departemen Purbakala Dohuk , Becs Privkani, mengatakan, secara historis dikenal sebagai Zakhiko, disebutkan dalam teks-teks Babilonia. Termasuk sebuah istana dan beberapa bangunan lain, selain pagar besar, katanya, dan juga ditemukan teks-teks berhuruf paku.

Baca Juga: Gunung Alpen Mencair, Perbatasan Italia dan Swiss Bergeser

Tahun lalu, air yang surut di danau Bendungan Keban di Sungai Efrat di wilayah Ag?n di Turki timur membawa ke permukaan Kastil Hastek yang bersejarah, yang hanya dapat dicapai dengan perahu.

Saad Fansa, yang bekerja selama hampir 30 tahun di Museum Nasional Damaskus sebagai direktur Arsip Fotografi dan Arsip Dokumenter Barang Antik Suriah di museum tersebut mengatakan, menurunnya air di Sungai Efrat bukanlah hal yang baru.

"Situs serupa muncul kembali pada 1980-an ketika permukaan air danau bendungan turun, tuturnya, dilansir dari Almonitor.com, pada Rabu (26/10/2022). (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga